INFO NASIONAL - Karnaval Keberagaman bertema Pengamalan Sila ke-2 Pancasila di Purwakarta, Jawa Barat, memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Karnaval dihelat Jumat 4 Agustus 2017 dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Purwakarta ke-184 dan Kabupaten Purwakarta ke-46. “Sebanyak 53.918 orang secara bersamaan membawa ruas bambu berisi beras. Ini rekor yang kesebelas bagi Purwakarta,” ujar Senior Manajer MURI Awan Rahardjo.
Menurut Awan, pemecahan rekor juga unik. Selain sebagai media merawat budaya Sunda, ada spirit dalam upaya pengentasan konsumsi beras sejahtera (Rastra) bagi rakyat miskin ke beras jenis premium yang juga digratiskan. “Pemecahan rekor merupakan sejarah baru di Indonesia bahkan di dunia. Saya kira ini sesuatu yang luar biasa,” tutur Anwar. Berdasarkan catatan MURI, peralihan konsumsi rastra atau raskin ke beras premium di kalangan warga tidak mampu merupakan yang pertama di Indonesia.
Baca Juga:
Yang lebih unik lagi, pengambilan jatah beras gratisan yang bersumber dari subsidi si kaya ke si miskin ini dilakukan melalui ATM Beras. Diungkapkan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, ATM Beras Perelek itu merupakan gabungan tradisi dan teknologi. “Perelek itu tradisi orang Jawa Barat, ATM Berasnya itu produk teknologi. Juga sebagai bentuk pengamalan sila ke-2 dari Pancasila,” ujarnya.
Karnaval Ngarak Beras Perelek berlangsung mulai pukul 19.30 dengan mengambil start di pertigaan patung Egrang pertigaan Jalan Sudirman dan berakhir di pertigaan jalan Martadinata. Dalam karnaval juga diisi tarian kolosal khas rakyat Jawa Barat Nyai Pohaci yang menyimbolkan kemakmuran. Pada kesempatan sama, hadir pula komunitas masyarakat adat Cipta Gelar dari Sukabumi yang terkenal dengan sistem ekonomi tradisionalnya yang kuat.
Dalam kesempatan tersebuta, cucu Presiden Soekarno, Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri atau yang akrab disapa Puti Guntur Soekarno, menyaksikan perhelatan karnaval berbasis budaya Sunda itu. Puti mengungkapkan bahwa Karnaval Ngarak Beras Perelek yang dilakukan oleh Pemkab Purwakarta dan puluhan ribu warganya tersebut merupakan bentuk pengamalan Pancasila yang sesungguhnya. “Ini momen baik, Pancasila berhasil dibumikan di Purwakarta, bentuk gotong royong antara pemerintah dengan masyarakat,” tutur Puti Guntur Soekarno yang juga anggota DPR RI itu.(*)
Baca Juga: