TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi gempa bumi tektonik yang mengguncang wilayah Mindanao, Filipina, dan terasa di Kepulauan Sangihe-Talaud, Sulawesi Utara, pada Sabtu, 5 Agustus 2017. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi pada pukul 07.30 WIB itu berkekuatan 5,9 magnitudo.
"Episenter terletak pada koordinat 6,13 LU dan 125,46 BT, tepatnya di laut pada jarak 279 kilometer arah utara Kota Tahuna pada kedalaman 70 kilometer," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Moch. Riyadi, dalam siaran tertulisnya, Sabtu, 5 Agustus 2017.
Riyadi menjelaskan, berdasarkan peta tingkat guncangan BMKG, gempa berpotensi dirasakan di Melanguane, Naha, Tahuna, Karakelong, Beo, Kabaruang, dan Urung pada skala intensitas II SIG-BMKG atau III MMI.
Untuk daerah Bitung, Riyadi mengatakan gempa dirasakan pada skala intensitas I SIG-BMKG atau II MMI. "Hingga saat ini belum ada laporan terjadinya kerusakan," katanya.
Melihat dari kedalaman hiposentrumnya, menurut Riyadi, gempa bumi tersebut merupakan jenis menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng Filipina yang bergerak ke arah barat ke Lempeng Eurasia. Mekanisme sumber menunjukkan gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan mendatar dan naik (oblique thrust).
Dia menyebutkan, hasil pengamatan BMKG belum adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) hingga pukul 08.35 WIB. Riyadi mengimbau agar masyarakat tetap tenang. "Tidak berpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujarnya.
FRISKI RIANA
BMKG: Gempa Filipina Terasa di Sebagian Indonesia
Editor
Sabtu, 5 Agustus 2017 12:34 WIB