INFO JABAR - Seiring dengan terus berkembangnya teknologi komunikasi digital, hobi filateli di kalangan generasi muda cenderung menurun, tak terkecuali di Jawa Barat. Karena itu, terselenggaranya pameran filateli dunia sangat strategis untuk menumbuhkembangkan kembali hobi filateli, khususnya di kalangan anak muda Indonesia
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyatakan hal tersebut dalam acara World Stamp Exhibition 2017 atau Pameran Filateli Dunia yang digelar pada 3-7 Agustus di Trans Studio Convention Center, Bandung, Kamis, 3 Agustus 2017. "Ini merupakan sebuah kebanggaan yang sangat mendalam bagi Jawa Barat setelah 21 tahun berselang, sejak Pameran Filateli Remaja Dunia 1996, Kota Bandung kembali mendapat kehormatan sebagai tuan rumah perhelatan terbesar komunitas filateli tingkat internasional," katanya.
Baca Juga:
Pameran ini diikuti 370 kolektor perangko dari 60 negara anggota Federation Internationale de Philatelie dengan 455 eksibisi. Pameran terdiri atas sejumlah tema, di antaranya Traditionalstory, Postal Stationery, Aerophilately, Thematic, Youth, One Frame Exhibit, Modern, dan Literature, dengan berbagai benda pos koleksi terbaik yang dipajang pada 1937 frame.
Seiring dengan tema "Jembatan Menuju Dunia yang Damai Melalui Perangko", Deddy menganggap tema tersebut memiliki makna yang sangat penting dan relevan dengan kondisi dunia saat ini yang rentan mengalami gesekan antarbangsa. “Sehingga seluruh warga dunia, termasuk para filatelis, harus berpartisipasi aktif meningkatkan persahabatan antarbangsa sebagai salah satu andil untuk menciptakan perdamaian dunia,” ujarnya.
Pameran ini bertepatan dengan momentum peringatan Hari Ulang Tahun ke-72 Kemerdekaan Indonesia, hari jadi ke-72 Provinsi Jawa Barat, serta hari jadi ke-207 Kota Bandung. “Sehingga penyelenggaraan eksibisi kelas dunia ini sekaligus turut mengharumkan Indonesia dan Jawa Barat khususnya,” ucapnya.
Baca Juga:
Deddy memandang kegemaran mengoleksi dan merangkai prangko serta benda-benda pos lain bukan hanya hobi, melainkan sarat akan berbagai aspek positif yang dapat digali dan dikembangkan, antara lain mata rantai perkembangan teknologi komunikasi di dunia mulai yang sangat sederhana hingga yang paling mutakhir. "Filateli sebagai salah satu hobi tertua di dunia dapat terus bertahan. Sebab, filateli tidak hanya menyangkut kelangkaan dan keunikan sebuah benda pos, tapi juga nilai historisnya. Inilah yang menyebabkan sebuah benda pos mempunyai harga fantastis," tuturnya.
Hobi filateli juga dapat menjadi sarana edukasi. Sebab, melalui filateli, seseorang bisa mengenal para tokoh dunia serta menjelajahi masa lampau sekalipun mungkin tidak hidup di zamannya. Karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendukung penuh upaya PT Pos Indonesia untuk terus menerbitkan prangko edisi khusus yang mengangkat tema keragaman seni budaya dan keindahan alam Indonesia. Deddy berharap PT Pos Indonesia dapat mendorong gaung Taman Bumi Ciletuh-Palabuhanratu, yang kini tengah dalam proses penilaian untuk ditetapkan sebagai bagian dari Global Geopark Network oleh UNESCO.
Ketua Umum Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) R. Soeyono mengatakan setiap koleksi filateli harus disusun sedemikian rupa sehingga setiap babnya ada alur cerita yang menjadi sebuah karangan. "Jadi dalam laporannya ada pembuka, isi, dan penutup," katanya.
Senada dengan Deddy, Soeyono berharap pameran filateli skala dunia yang digelar di dalam negeri ini bisa lebih mempopulerkan kembali hobi filateli di kalangan anak muda Indonesia. "Kami ingin filateli di kalangan anak muda bisa lebih populer lagi," ujarnya.
Soeyono meyakini hobi mengoleksi dan merangkai perangko tidak akan punah karena masih ada sejumlah pihak yang mendukung penuh filateli, termasuk organisasi dunia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menilai hobi filateli bernilai investasi. Sebagai benda yang bernilai histori tinggi, benda filateli, khususnya perangko, tak jarang diburu kolektor dari berbagai penjuru dunia yang siap merogoh kocek dalam-dalam demi mendapatkannya. "Bahkan saat ini ada perangko Indonesia yang bernilai sangat tinggi, yaitu Rp 20 miliar, luar biasa," ucapnya. (*)