TEMPO.CO, Medan – Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat, ribuan warga di Kabupaten Karo mengalami dampak langsung abu vulkanik yang keluar dari Gunung Sinabung yang berulang kali mengalami erupsi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan pendeknya, Rabu, 2 Agustus 2017, mengatakan, sejak pagi Gunung Sinabung terus mengalami erupsi.
Dalam erupsi tersebut, Gunung Sinabung selalu mengeluarkan awan panas dan abu vulkanik dalam jumlah banyak.
BACA: Gunung Sinabung Erupsi 17 Kali, Warga Karo Siaga
Dalam catatan BNPB, ribuan warga dari Desa Perbaji, Desa Sukatendel, Desa Temberun, Desa Perteguhen, Desa Kuta Rakyat, Desa Simpang Empat, Desa Tiga Pancur, Desa Selandi, Desa Payung, dan Desa Kuta Gugung mengalami langsung danpak abu vulkanik itu.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, keberadaan abu vulkanik tersebut cukup mengganggu aktivitas masyarakat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Karo bersama TNI, Polri, Dinas Kesehatan, dan SKPD lain telah membagikan masker agar masyarakat tetap dapat beraktivitas.
BACA: Intensitas Letusan Naik, Kubah Lava Gunung Sinabung Runtuh
BPBD dan instansi terkait juga melakukan pembersihan jalan dan lahan, pembersihan aset-aset pemerintah, pasar, dan tempat umum lainnya yang terkena abu vulkanik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan kepada masyarakat dan pengunjung untuk tidak memasuki area berbahaya yang dikategorikan sebagai "zona merah".
PVMBG merekomendasikan masyarakat zona merah berada dalam radius 3 kilometer dari puncak, dan dalam jarak 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara, jarak 6 km untuk sektor Tenggara-Timur, serta jarak 4 km untuk sektor Utara-Timur Gunung Sinabung.
Selain itu, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta agar tetap waspada terhadap ancaman bahaya lahar.
ANTARA