TEMPO.CO, Jakarta - Cara kerja Kepolisian RI mengungkap kasus Novel terlalu lambat. Kapolri Jenderal Tito Karnavian baru mempublikasikan sketsa wajah seorang pria yang diduga terlibat dalam aksi penyiraman air keras ke wajah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, pada Senin, 31 Juli 2017, setelah dua bulan tak ada kabar.
Baca: Presiden Jokowi Perintahkan Kapolri Ungkap Kasus Novel
Pengumuman sketsa wajah penyerang Novel disampaikan Tito di Istana Merdeka setelah dipanggil Presiden Joko Widodo. Presiden, kata Tito, secara khusus meminta polisi segera mengungkap kasus ini sampai tuntas. “Sayangnya, temuan itu terlampau minim dan terlambat untuk disebut sebagai hasil investigasi yang signifikan,” demikian editorial Koran Tempo edisi Selasa, 1 Agustus 2017.
Baca: Kabareskrim: Kasus Novel Lebih Sulit
Redaksi Koran Tempo menilai, polisi seharusnya bisa bergerak cepat mengungkap kasus Novel lantaran mereka sudah menyusun sketsa wajah ini dari keterangan sejumlah saksi, sejak berpekan-pekan yang lalu. “Tak kunjung diumumkannya hasil sketsa polisi sampai kemarin memicu banyak pertanyaan soal keseriusan kerja penegak hukum.”
Selengkapnya baca di sini.
INDONESIANA | ISTI