Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nila Moeloek Targetkan 34 Juta Lebih Anak Imunisasi MR

image-gnews
Menteri Kesehatan RI Nila Djuwita F. Moeloek saat melihat keterampilan pasien di stand Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan , Petamburan, Jakarta, 19 Juli 2017. TEMPO/Rizki Putra
Menteri Kesehatan RI Nila Djuwita F. Moeloek saat melihat keterampilan pasien di stand Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan , Petamburan, Jakarta, 19 Juli 2017. TEMPO/Rizki Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila Moeloek menargetkan pada 2017 sebanyak 34.964.384 anak mendapatkan imunisasi Measless Rubella (MR). Mereka adalah anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun. Target itu bakal diwujudkan dengan menyelenggarakan imunisasi MR di 6 povinsi, 119 kabupaten kota, di 3.579 puskesmas. 

“Target itu dimaksudkan agar eliminasi campak dan pengendalian rubella dapat terwujud pada 2020,” kata Nila dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 1 Agustus 2017.

Baca juga: Menkes Nila: JKN dan Lansia Jadi Prioritas
 
Nila menuturkan pemberian imunisasi MR akan dilaksanakan dalam dua fase. Pada Agustus hingga September 2017 di seluruh wilayah di Pulau Jawa. Sedangkan pada Agustus hingga September 2018 di seluruh provinsi di luar Pulau Jawa. Ia menjelaskan imunisasi MR ditargetkan mencapai cakupan minimal 95 persen.
 
Sebagai langkah awal, Nila berujar pemerintah akan mencanangkan secara nasional kampanye dan introduksi imunisasi campak dan rubella di Madrasah Tsanawiah 10 Kabupaten Sleman, Yogyakarta. 
 
Menurut Nila, pemberian imunisasi MR tersebut bertujuan mengendalikan kedua penyakit itu yaitu campak dan rubella. Nantinya akan diikuti peralihan pemakaian vaksin campak menjadi vaksin MR ke dalam program imunisasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menambahkan Imunisasi MR diberikan juga untuk melindungi anak dari penyakit kelainan bawaan. Misalnya gangguan pendengaran, penglihatan, kelainan jantung dan gangguan mental yang disebabkan adanya infeksi rubella pada saat kehamilan. “Kami ingin mewujudkan anak Indonesia yang sehat dan berkualitas di kemudian hari,” ujar dia. 
 
Kepala Perwakilan WHO Indonesia Jihane Tawilah memastikan pihaknya mendukung Kementerian Kesehatan mempersiapkan kegiatan imunisasi terutama di daerah berisiko tinggi dan pada populasi rentan. Sekitar 30 staf tambahan pun dikerahkan ke 5 provinsi, bekerja dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan setempat untuk memastikan mutu pelaksanaan imunisasi. Ia menilai investasi untuk memerangi campak dan rubella merupakan pendorong kuat bagi peningkatan kesehatan Ibu dan Anak. 
 
Selain itu, Jihane mengatakan eliminasi campak akan menyumbang pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), dengan target 3.2. Di antaranya bertujuan agar pada 2030 tidak ada lagi kematian bayi dan balita karena dapat dicegah. 
 
Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia Gunilla Olsson pun mendukung upaya pemerintah. “Dari pengalaman kami di seluruh dunia, kombinasi vaksin campak rubella aman, efektif dan bermanfaat,” kata dia. 
 
Menurut Olsson, saat orang tua melindungi anak-anaknya dari berbagai penyakit berbahaya dengan imunisasi, maka mereka juga telah melindungi anak-anak lain di sekitarnya dan melindungi masa depan Indonesia. 
 
Sementara itu Deputi CEO GAVI Anuradha Gupta mengatakan dengan kurang dari satu dolar per dosis imunisasi tersebut, penyakit-penyakit campak dan rubella bisa dicegah dengan aman dan efektif. Untuk itu pada imunisasi MR kali ini, mereka memberikan kontribusi 50 persen dari keseluruhan biaya vaksin.
 
Berkaitan dengan penolakan imunisasi MR karena disangka haram, Nila Moeloek menjelaskan dalam fatwa MUI Nomor 4 Tahun 2016 disebutkan bahwa imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah). Sebab itu sebagai bentuk upaya untuk mewujudkan kekebalan tubuh dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu. Imunisasi bisa menjadi wajib ketika seseorang yang tidak diimunisasi akan mengakibatkan kematian, penyakit berat, atau kecacatan permanen yang mengancam jiwa.
 
DANANG FIRMANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

6 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

23 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

24 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

32 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

Imunisasi dapat membantu menghindarkan anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan menyebabkan komplikasi.


Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

36 hari lalu

Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

Pendaftaran SATU Indonesia Awards dibuka mulai 4 Maret - 4 Agustus 2024.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

43 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

48 hari lalu

SMP Negeri 2 Curug, Tangerang melakukan persiapan simulasi program makan siang gratis. Agenda simulasi dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

Berikut ini perkiraan sejumlah menu makan siang gratis ala Prabowo-Gibran....


3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

50 hari lalu

Diskusi tema Sinergi Program Keluarga SIGAP Lintas Sektor Untuk Transformasi Kesehatan/Sigap
3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

Ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian untuk mengurangi risiko penyakit pada anak Indonesia. Apa saja?


5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

51 hari lalu

Petugas kesehatan memberikan imunisasi polio kepada anak di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Jalan Siwalankerto Tengah, Surabaya, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi polio tahap dua dilakukan setelah penerima sudah mendapatkan imunisasi tahap satu sebagai upaya menyukseskan program pemerintah pemberian imunisasi polio dalam menanggulangi kejadian luar biasa (KLB). ANTARA FOTO/Didik Suhartono
5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

Orangtua perlu untuk mengedukasi anaknya bahwa pemberian imunisasi oleh tenaga kesehatan tidaklah semenakutkan bayangannya.


Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

51 hari lalu

Petugas medis meneteskan vaksin polio pada anak balita dalam pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tahap kedua di kantor kelurahan Mojolangu, Malang, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Pelaksanaan Sub PIN polio tahap kedua tersebut menyasar 100.380 anak di Kota Malang yang sebelumnya sudah menerima imunisasi polio tahap pertama dalam program penuntasan penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

Pemberian imunisasi bisa dilakukan saat anak baru lahir hingga berusia 12 bulan.