TEMPO.CO, Jakarta - Tim pelajar Indonesia berhasil menyabet 2 medali emas, 2 medali perak, dan 1 medali perunggu dalam ajang kompetisi internasional bernama International Exhibition for Young Inventors (IEYI) 2017 di Nagoya, Jepang. Mereka juga dilaporkan menyabet juara di kompetisi ASEAN Student Science Project Competition (ASPC) 2017 yang digelar di tempat berbeda, Pathum Thani, Thailand.
Humas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) membeberkan melalui siaran pers pada Senin, 31 Juli 2017 bahwa tim pelajar Indonesia itu adalah binaan dari LIPI. Saat itu, LIPI mengirimkan 12 siswa yang sebelumnya pernah menjadi pemenang National Young Invertor Awards (NYIA) 2016.
Baca juga:
Pendeteksi Hoax Ciptaan Pelajar Indonesia Juara di Microsoft Cup
Karya pelajar Indonesia yang menyabet medali emas yakni berjudul The Safety Motorcycle Handlebar untuk kategori safety and health. Itu adalah karya Hans Bastian Wangsa dan Siti Farahdina dari SMAN 6 Yogyakarta. Dia membuat sistem reminder pada sepeda motor dengan merekayasa stang sepeda motor.
Karya lainnya yang mendapatkan medali emas dan Special Award dari official Macao yaitu Smart Trash Can untuk kategori green technology. Inovasi ini merupakan karya Gede Herry Harum Wijaya dan Ni Putu Gita Naraswati dari SMA Bali Mandara. Inovasi tong sampah ini dapat menanggulangi permasalahan sampah yang menumpuk di TPA akibat sampah yang bercampur sehingga mempersulit proses pengolahan sampah.
Baca pula:
Pelajar Indonesia Raih 2 Emas di Kompetisi Inventor Internasional
Sedangkan, medali perak dan Special Award dari official Technopol Moscow Rusia diraih melalui karya Snake and Ladder for Blind Children untuk kategori Education and Recreation. Inovasi ini merupakan karya Hanun Dzatirrajwa dan Izza Aulia Putri Purwanto dari SD IT Bina Amal Semarang sebagai sarana bermain yang memadai bagi anak-anak penderita tunanetra.
Medali perak lainnya diraih melalui karya Floating Hydro untuk kategori Green Technology. Invensi ini adalah karya Arfan Khairul Wdari Sekolah Sampoerna Academy untuk menghasilkan energi listrik mandiri dan portable yang dapat dimanfaatkan di daerah yang belum terjangkau listrik PLN.
Selain itu, medali perunggu dan Special Award dari official International Teenager Competition and Communication Center China berhasil diraih melalui karya BOTANI (The Bot Farmer) untuk kategori Food and Agriculture. Invensi ini merupakan karya Muftie Insani dan Firman Dwiansyah dari SMKN 1 Cimahi. Inovasi ini dapat membantu mengkondisikan kelembaban dan temperatur ruangan yang dapat mempermudah manusia dalam memelihara tanaman yang memerlukan kelembaban dan temperatur tertentu.
Sedangkan Special Award dari official Taiwan diraih melalui karya Smartsmofi (Smart Smoke Filter) karya Muhammad Huasin Masyhudul Haq dan Dhini Avilia dari MAN Cilacap. Inovasi mereka berfungsi sebagai alat penyaring polusi untuk menyegarkan udara di dalam ruangan.
HUMAS LIPI | AVIT HIDAYAT