TEMPO.CO, Jakarta - Sudah hampir 5 bulan kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan belum menemukan titik terangnya. Polisi sampai hari ini masih terus mengusut untuk mengungkap pelaku, seperti disampaikan Kapolri Tito Karnavian seusai bertemu Presiden Jokowi.
Kepala Bareskrim Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, mengutarakan kunci dari pengungkapan kasus penyerangan penyidik senior antirasuah itu terletak pada pengungkapan bukti-bukti maupun jejak di TKP dan mengungkap latar belakang penyerangan itu terjadi. Profesi Novel Baswedan sebagai aparat penegak hukum menurut Ari, membuatnya banyak tidak disukai
Baca juga:
Kasus Novel Baswedan, Tito Karnavian: Sketsa dari Saksi Penting
Kasus penyerangan yang menimpa Novel, kata Ari Dono, merupakan kasus hit and run relative lebih sulit dibanding dengan kasus lain seperti kasus teroris. Sejauh ini kepoloisian mengaku terus melakukan penyidikan untuk mengungkap dalang dibalik penyiraman air keras.
“Kalau bicara TKP masih terus digali sampai sekarang tidak pernah dengar ada barang bukti yang hilang dan mencari tahu latar belakang penyerangan menjadi objek penyidikan. Sampai hari ini sudah 59 orang yang dimintai keterangan. Kemudian untuk Novel sebagai korban baru interview,” kata Ari Dono di Kendari saat menghadiri kegiatan pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparat Penegak Hukum di Sultra, Senin, 31 Juli 2017, di salah satu hotel di kawasan Teluk Kendari.
Baca pula:
Kata Polisi Soal Sketsa Terduga Penyerang Novel Baswedan
Terkait dugaan adanya keterlibatan pejabat tinggi Polri dalam kasus Novel Baswedan, menurut Ari Dono, kepolisian akan mendalami informasi terebut, mengingat tudingan itu masih merupakan informasi yang disampaikan oleh Novel. “Masih dalam penyelidikan ini isu atau fakta, karea Novel, yang akan menceritakan kan dia yang menyampaikan,” ujarnya.
ROSNIAWANTY FIKRI