TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPR dari Partai Nasdem Syarif Abdullah Alkadrie meminta Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi segera mencairkan dana Rp 24 miliar untuk perkemahan pramuka penegak dan pandega Raimuna Nasional.
Kegiatan yang bakal diikuti 14 ribu penegak (pramuka usia 16-20 tahun) dan pandega (21-25 tahun) itu akan diselenggarakan pada 13-21 Agustus 2017 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur.
Baca juga:
Menpora Imam Nahrawi Siap Kucurkan Rp 10 M untuk Raimuna Pramuka
Dana Pramuka, Menpora Tunggu Klarifikasi Adhyaksa Dault Soal HTI
Menurut Syarif, kegiatan Raimuna Nasional tersebut sudah dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017.
"Saat pembahasan APBN-P pada 27 Juli lalu sudah diketok," kata Syarif Abdullah kepada Tempo saat dihubungi pada Sabtu 29 Juli 2017.
Syarif berharap setelah diputuskan masuk APBN-P, dana untuk Raimuna Nasional – kegiatan 5 tahun sekali untuk penegak dan pandega – bisa segera dicairkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Syarif heran mengapa Raimuna Nasional 2017 ini masuk dalam APBN-P. Karena itu kegiatan rutin lima tahun sekali dan seharusnya sudah diajukan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka sejak tahun lalu.
Syarif menjelaskan Raimuna Nasional merupakan kegiatan yang membentuk generasi muda mencapai kepribadian Pancasila. Para peserta diajarkan nilai-nilai Pancasila, bergotong royong, beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan memupuk jiwa kepemimpinan di dalam diri peserta.
Selain itu, Syarif melihat kegiatan ini juga merupakan implementasi dari semangat Bhinneka Tunggal Ika, karena pesertanya berasal dari seluruh Indonesia.
"Akan berkumpul semua adat istiadat dari seluruh Indonesia," kata Syarif yang pernah menjabat Ketua Dewan Kerja Penegak dan Pandega Kwarda Kalimantan Barat pada akhir tahun 1980-an.
Penjelasan Syarif – yang menjabat Ketua DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat – itu meluruskan siaran pers yang dikeluarkan Kementrian Pemuda dan Olah Raga pada Jumat 28 Juli 2017.
Menpora Nahrawi mengatakan siap mendukung kegiatan Raimuna 2017.
"Saya ingin acara itu tetap sukses dan bisa berjalan dengan baik, acara itu harus menjadi kawah candradimuka niat dan ikrar agar menjadi manusia Pancasila. Makanya, anggaran Raimuna 2017 yang sebesar Rp 10 miliar akan segera kami cairkan,” ujar Imam.
Dana Rp 10 miliar yang dimaksud Imam adalah untuk kegiatan rutin Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka. Tahun-tahun sebelumnya dana tersebut berkisar Rp 10-20 miliar.
Pada pekan lalu, Menpora mengatakan menghentikan sementara dana untuk Kwarnas Gerakan Pramuka hingga Ketua Kwarnas Adhyaksa Dault menjelaskan kehadirannya dalam ulang tahun Hizbut Tahrir Indonesia, seperti terungkap dalam video.
Menurut Imam, klarifikasi ini untuk menentukan dana bantuan pemerintah terhadap organisasi pramuka tersebut.
“Sampai sekarang kami pending bantuannya, sampai betul-betul ada klarifikasi penjelasan. Ini bentuk ketegasan pemerintah, saya tetap menunggu penjelasan Pak Adhyaksa Dault untuk klarifikasi video,” kata Imam kepada wartawan pada Minggu 23 Juli 2017.
Imam menegaskan bahwa klarifikasi Adhyaksa Dault melalui media tidak cukup dan menunggu klarifikasi langsung secara tertulis.
Namun setelah muncul protes dan desakan dari berbagai pihak, Menteri Imam Nahrowi akhirnya bersedia mencairkan dana Rp 10 miliar tersebut.
Menurut Syarif Abdullah yang jauh lebih penting adalah Menpora mencairkan dana Rp 24 miliar untuk Raimuna Nasional, yang tinggal dua pekan lagi.
Ribuan peserta dari seluruh kwartir cabang (kota/kabupaten) di Tanah Air telah memesan tiket pesawat, kapal laut, kereta api atau bus untuk menuju Jakarta.
Sangga kerja (panitia) yang dikoordinir oleh Dewan Kerja Penegak dan Pandega Nasional (DKN), telah menyiapkan Raimuna Nasional sejak tahun lalu. Mereka sudah berada di Bumi Perkemahan Cibubur untuk menyambut kawan-kawannya dari seluruh Tanah Air.
“Kita jangan kecewakan anak-anak muda yang sudah bersusah payah menyiapkan Raimuna Nasional,” kata Syarif yang ketika menjadi pramuka penegak dan pandega sempat menjadi peserta dan sangga kerja Raimuna.
Simak juga: Tentang Adhyaksa Dault, Khilafah, dan Uang Pramuka Rp 34 Miliar
Syarif menjelaskan kegiatan Raimuna berbeda dengan Jambore. Raimuna diselenggarakan oleh dan untuk pramuka penegak dan pandega. Sementara Jambore diselenggarakan oleh orang dewasa (pelatih dan pembina) dengan pesertanya pramuka penggalang (usia 11-15 tahun).
“Dengan Raimuna, adik-adik penegak dan pandega belajar mengelola kegiatan dalam skala besar di tingkat kota/kabupaten, provinsi dan nasional,” ujar anggota DPR dari Komisi V.
DIKO OKTARA