TEMPO.CO, Bandung - Seorang pria berinisial OK, 25 tahun, nekat meloncat dari atas jembatan Pasupati, Kota Bandung, Kamis, 27 Juli 2017. Persoalan asmara diduga sebagai pemicu OK mencoba melakukan bunuh diri tersebut.
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Bandung Komisaris Besar Hendro Pandowo mengatakan, OK mencoba bunuh diri dengan cara melompat dari ketinggian kurang lebih 10 meter. Namun, nyawanya masih bisa tertolong setelah warga yang melihat kejadian itu langsung membawa OK ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.
"Diduga karena persoalan asmara yang tidak disetujui oleh ibunya," ucap Hendro melalui rilis yang diterima Tempo, Kamis, 27 Juli 2017.
Baca: Psikiater: Pelaku Bunuh Diri Kadang Sudah Memberikan Tanda-tanda
Hingga berita ini ditulis, kondisi OK masih dalam keadaan kritis. Ia mengalami luka di bagian kepala dan kaki setelah mengalami benturan yang cukup keras dengan aspal. OK terjatuh tepat di jalan raya, samping Gedung Rektorat Institut Teknologi Bandung, di kawasan Taman Sari, Bandung.
"Luka tangan kanan lecet, kaki kanan patah, muka luka berat dan di bagian leher patah akibat benturan dengan aspal," kata Hendro.
Salah satu petugas keamanan Gedung Rektorat ITB yang menyaksikan kejadian tersebut, Yudi Pratama, mengatakan, sebelum meloncat dari atas jembatan, dia melihat OK sedang menyusuri jembatan.
"Saya lihat dari bawah dia keliatan jalan di atas jembatan sambil lihat-lihat ke bawah. Enggak nyangka dia nakal loncat," ucap Yudi saat ditemui Tempo.
Simak: Tiga Hal Yang Memicu Anak dan Remaja Ingin Bunuh Diri
Menurutnya saat OK terjatuh situasi lalu lintas sedang sepi. Lokasi OK terjatuh tepat di dekat lampu merah Balubur Town Square. "Kebetulan lampu merah sedang hijau. Jadi gak ada antrean kendaraan," kata dia.
Yudi menambahkan warga yang membawa OK ke rumah sakit menemukan selembar surat yang berisi permintaan maaf kepada ibunya. Surat tersebut ditemukan di dalam jaketnya. "Ada surat di jaketnya soal asmara gitu," kata dia.
IQBAL T. LAZUARDI S