TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan ketegangan antara Palestina dan Israel terkait Masjidil Al Aqsa adalah persoalan klasik. Sayangnya, persoalan tersebut tidak selesai karena di internal Palestina sendiri tidak bersatu.
"Orang Palestina sendiri harus bersatu, karena sampai sekarang Fatah dengan Hamas tidak bersatu. Jadi bagaimana mereka melawan Israel kalau sendirian," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa, 25 Juli 2017.
Kalla mengatakan sebenarnya solidaritas yang diberikan dunia Islam pada perjuangan Palestina sangat besar. Indonesia pun terus-menerus memberikan dukungan pada Palestina. Bahkan saat pertemuan Organisasi Kerjasama Islam pada Maret 2016, ada seruan bagi dukungan perjuangan bangsa Palestina.
Begitu juga dengan segala macam upaya yang dilakukan melalui Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan berbagai statemen dukungan bagi Palestina. "Konflik ini masalah klasik sebenarnya," kata Kalla.
Namun, Kalla menegaskan, inti permasalahan yang harus diselesaikan terlebih dahulu adalah persatuan sesama bangsa Palestina, begitu juga dengan negara-negara Arab. "Itu dulu, kalau solidaritas sangat tinggi dimana-mana," kata Kalla.
Seperti diketahui, konflik antara Palestina dan Israel kembali mengemuka baru-baru ini. Sedikitnya lima warga Palestina terbunuh dan ratusan lainnya cedera dalam bentrokan. Ini dipicu tindakan Israel yang menutup Masjid Al Aqsa dan memasang detektor logam. Tiga orang Israel juga tewas ketika seorang warga Palestina menyelinap masuk ke sebuah rumah di pemukiman Tepi Barat dan menikam mereka.
Ketegangan antara kedua pihak meningkat sejak Israel memasang alat-alat detektor logam di pintu masuk pekarangan Masjid Al Aqsa di Baitulmakdis setelah dua polisi Israel keturunan Druze ditembak mati oleh sekelompok pria bersenjata pada 14 Juli lalu.
AMIRULLAH SUHADA