TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso mengungkapkan perlu teknologi yang mumpuni untuk memberantas penyebaran narkoba di Tanah Air. Dalam hal teknologi, ia menilai Indonesia tertinggal jauh dibandingkan negara lain.
Budi Waseso mencontohkan, dalam hal teknologi informasi. Menurut dia, jaringan narkoba memanfaatkan teknologi yang tidak bisa diretas aparat. Informasi ihwal rencana mengedarkan narkoba diperoleh aparat Indonesia dari negara lain. "Mereka konsisten memberi informasi ke kami," kata pria yang akrab disapa Buwas ini di Jakarta, Selasa, 25 Juli 2017.
Baca:
Awas, Sekitar 400 Kg Sabu Terobos Kalimantan Barat sejak Januari
Buwas Sebut 50 Persen Narkoba Dikendalikan dari Lapas, Artinya...
Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri itu mengatakan persoalan kejahatan narkoba di Indonesia sudah kompleks. Apalagi cakupan Indonesia yang luas perlu teknologi pengawasan canggih. Salah satu teknologi komunikasi yang kerap dipakai oleh jaringan narkotika ialah we chat. Buwas mengatakan teknologi itu sulit diretas karena Indonesia belum mempunyai alat atau teknologi yang bisa dimanfaatkan. "Harus diakui itu kesulitannya," ucap dia.
Sebelumnya, BNN menangkap seorang pengedar narkoba di kawasan Kavling Pancur Baru, Sei Beduk, Batam pada Rabu, 19 Juli 2017. Dari tersangka berinisial Jan, 28 tahun, BNN menyita narkoba jenis sabu seberat 10,53 kilogram. "Pelaku melibatkan jaringan dari Malaysia," kata dia.
ADITYA BUDIMAN