Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Situs Calon Arang Dirusak, Pemkab Kediri: Penjaganya Pemicu Aksi

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Polisi menyelidiki perusakan Situs Calonarang di Dusun Butuh, Desa Krekep, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, 24 Juli 2017. Selain menghancurkan artefak, pelaku juga meninggalkan tulisan ancaman di situs tersebut.Tempo/Hari Tri
Polisi menyelidiki perusakan Situs Calonarang di Dusun Butuh, Desa Krekep, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, 24 Juli 2017. Selain menghancurkan artefak, pelaku juga meninggalkan tulisan ancaman di situs tersebut.Tempo/Hari Tri
Iklan

TEMPO.CO, Kediri - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri menuding penjaga situs purbakala Calon Arang menjadi penyebab aksi perusakan. Lokasi yang semula menjadi obyek wisata telah berganti menjadi tempat pemujaan yang memicu keresahan.

Kepala Bidang Sejarah, Nilai Tradisi, Museum, dan Purbakala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri Eko Budi Santoso mengatakan aksi perusakan (vandalism) yang terjadi di situs Calon Arang di Dusun Butuh, Desa Krekep, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri akhir pekan lalu terkait dengan sikap juru kunci Suyono.

“Dia mengubah lokasi situs menjadi tempat pemujaan, ini tidak benar,” kata Eko kepada Tempo, Selasa 25 Juli 2017.
Baca : Diragukan Keasliannya, Situs Calon Arang Terbengkalai 

Menurut Eko, Suyono telah dengan sengaja mengubah konstruksi benda-benda atau artefak di situs Calon Arang dari penemuan sebelumnya. Dia juga memasang sejumlah benda-benda lain yang tak memiliki keterkaitan dengan sejarah Calon Arang dan merekatkannya dengan semen.

Perbuatan Suyono paling parah di lokasi situs, menurut Eko, adalah pemindahan dua buah batu umpak dari posisi semula. Padahal keberadaan umpak tersebut menjadi penanda keberadaan bangunan rumah sebagai tiang penyangga. 

Tak hanya mengubah posisi benda-benda bersejarah, Suyono juga menutup seluruh area situs seluas 280 meter persegi dengan pagar bambu dan membangun sebuah kamar mandi di dekatnya.

Akibatnya lokasi situs yang sebelumnya bisa dengan mudah dikunjungi peziarah meski berada di dalam area perkebunan tebu menjadi terhambat. “Pengunjung harus menemui Mbah Yono dulu kalau mau kesana,” kata warga setempat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lambat laun lokasi situs yang menjadi wisata sejarah berubah menjadi lokasi pemujaan. Apalagi Suyono juga kerap memberikan sesajen di atasnya berupa hasil kebun yang ada di sekitar situs.

Dua buah jambu mente dan beberapa jeruk yang ditancapi dupa terlihat saat Tempo mengunjungi situs ini kemarin. Inilah yang diduga menjadi pemicu aksi perusakan yang dilakukan orang tak dikenal dengan menghancurkan patung2 dan menuliskan ancaman azab bagi pemuja situs.
Simak pula: Perusak Situs Calon Arang Tinggalkan Pesan Bernada Ancaman 

Meski dipastikan merupakan benda bersejarah yang dibangun di era Majapahit, namun hingga kini Pemerintah Kabupaten Kediri masih belum mengusulkannya sebagai cagar budaya. Menurut Eko, situs tersebut sudah tercatat sebagai benda purbakala oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan. “Tinggal pengajuan menjadi cagar budaya,” ungkapnya.

Sementara itu Suyono saat dikonfirmasi terkait penambahan bangunan berdalih ingin melindungi situs purbakala  itu dan memberi kenyamanan kepada pengunjung. Pemasangan pagar di sekeliling situs dimaksudkan untuk mencegah orang-orang melakukan perbuatan amoral di tempat yang tersembunyi itu. “Dulu ada orang pacaran sampai hampir berbuat zina di tempat ini,” katanya.

HARI TRI WASONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

4 hari lalu

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

Pemerintah Kabupaten Kediri saat ini tengah mengerjakan pembangunan stadion, revitalisasi pasar tradisional, serta akses penunjang ke Bandara Internasional Dhoho.


Mas Dhito Pantau ATCS Pengurai Kemacetan Mudik Lebaran 2024

15 hari lalu

Mas Dhito Pantau ATCS Pengurai Kemacetan Mudik Lebaran 2024

Simpang Mengkreng menjadi salah satu titik paling ramai setiap tahunnya sebelum dan setelah Idul Fitri.


Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri

23 hari lalu

Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri

Bandara Internasional Dhoho tinggal menunggu perizinan penerbangan reguler.


Mas Dhito dan Putra Sampoerna Foundation Bahas Boarding School

23 hari lalu

Mas Dhito dan Putra Sampoerna Foundation Bahas Boarding School

Semua pihak terkait di Kabupaten Kediri konsisten mengawal perkembangan SMA Dharma Wanita Boarding School.


Mas Dhito Sampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pemkab Kediri

27 hari lalu

Mas Dhito Sampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pemkab Kediri

Pada hasil paparan terlihat mayoritas indikator kinerja utama Pemerintah Kabupaten Kediri dicapai dengan kategori sangat baik.


Mas Dhito Luncurkan Pakaian Khas Kediri Terbaru

27 hari lalu

Mas Dhito Luncurkan Pakaian Khas Kediri Terbaru

Pakaian khas Kediri terbaru menambah ragam desain seri sebelumnya. Diharapkan dapat menjadi pakaian adat.


Mas Dhito Harap Festival Kuno Kini Berdampak Nyata

27 hari lalu

Mas Dhito Harap Festival Kuno Kini Berdampak Nyata

Festival Kuno Kini digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-1220 Kabupaten Kediri. Diikuti oleh 210 UMKM.


Bupati Kediri Lakukan Perombakan Pejabat Struktural dan Fungsional

30 hari lalu

Bupati Kediri Lakukan Perombakan Pejabat Struktural dan Fungsional

Para pejabat yang dilantik diminta untuk menjunjung tanggung jawab pada jabatan baru yang diemban


Pemkab Kediri dan PLN Bahas Program Listrik Masuk Sawah

36 hari lalu

Pemkab Kediri dan PLN Bahas Program Listrik Masuk Sawah

Keberadaan pompa air yang ditenagai kelistrikan PLN sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan di Kediri.


KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

42 hari lalu

Ketua KPK sementara, Nawawi Pomolango bersama wakil ketua KPK, Nurul Gufron (tengah) dan juru bicara KPK, Ali Fikri (kanan) memaparkan laporan kinerja dan capaian KPK Tahun 2023, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 16 Januari 2024. Sepanjang tahun 2023 KPK telah menerima 5.079 pengaduan dugaan tindak pidana korupsi, berhasil menuntaskan 94 kasus korupsi yang telah memiliki kekuatan hukum tetap, melaksanakan 8 Operasi Tangkap Tangan, 8 kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan  berhasil mengembalikan aset ke kas negara sejumlah Rp525.415.553.599. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.