TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan pasca penyerangan oleh orang tak dikenal dengan air keras semakin membaik. Lewat sebuah video yang diunggah oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhamadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Novel mengatakan sampai saat ini matanya masih dalam proses penyembuhan.
Dalam video berdurasi dua menit tersebut, Novel menyampaikan semangat kepada rekan sejawatnya agar apa yang menimpa dia tak berbuntut pada pelemahan KPK. “Saya berharap lewat kejadian ini justru menambah semangat terkait dengan pemberantasan korupsi dan hal-hal lain yang jadi tanggung jawab kita semua,” ujar Novel dalam video tersebut, Senin, 24 Juli 2017.
Baca : 101 Hari Serangan ke Novel Baswedan, ICW: Kasus NB Utang Polisi
Tak sampai di situ, Novel juga turut menyampaikan pesan kepada pelaku penyerangan terhadap dirinya. Meskipun tidak menyebutkan siapa saja yang terlibat, Novel mengatakan dirinya tidak akan gentar dalam upaya pemberantasan korupsi. Menurut Novel segala upaya penyerangan atau langkah penghentian langkahnya tidak akan menyurutkan semangat dirinya untuk memberantas korupsi.
“Saya ingin tunjukan bahwa harapan orang itu (pelaku dan otak penyerangan) akan sia-sia dan tidak ada gunanya. Saya tegaskan bahwa itu tidak bisa (berjalan) sebagaimana yang mereka harapkan,” ujar Novel.
Novel sendiri berharap agar generasi muda Indonesia bisa meneruskan semangat KPK dalam upaya pemberantasan korupsi. Dengan begitu, kata Novel, maka Indonesia akan semakin kuat dan lebih memperhatikan kepentingan negara dan khalayak umum. Adapun kondisi Novel saat ini masih dalam penanganan intensif dari dokter.
“Mengenai mata saya saat ini memang dalam proses penyembuhan, terutama pada mata kiri yang perlu waktu dan perlu ada tahapan operasi agar bisa fungsi melihatnya kembali,” ujar Novel.
Simak pula : Polisi Ungkap Penyerang Novel Baswedan 100 Hari Lagi atau...
Dalam catatan video tersebut, Dahnil juga menuliskan permintaannya kepada masyarakat agar mencegah korupsi tidak terus merajalela di kawasan masing-masing. Dahnil pun menyampaikan kekecewaannya karena sampai saat ini pelaku penyerangan terhadap Novel tak kunjung diungkapkan.
Dalam waktu dekat, Dahnil mengatakan akan menyampaikan kepada publik terkait dengan temuan-temuannya terhadap kasus Novel Baswedan. Pasalnya, sudah 105 hari pasca kejadian, belum ada titik terang siapa yang sengaja menyerang Novel. “Banyak keganjilan. Dan keganjilan-keganjilan itu harus segera diungkap demi melawan praktik korupsi yang masif di Indonesia,” tulis Dahnil.
LARISSA HUDA