TEMPO.CO, Jakarta - - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaku akan menunggu penurunan eskalasi di kompleks Masjid Al- Aqsa , sebelum berencana melakukan kunjungan ke wilayah yang tengah dirundung konflik sejak pekan lalu.
"Yang penting sekarang bagaimana eskalasi turun karena Indonesia tidak mau melihat jatuh korban lagi. Yang kedua, Indonesia tidak mau lagi lihat pembatasan beribadah. Kalau kunjungan itu opsi selanjutnya setelah penurunan eskalasi," kata Retno di Jakarta, Senin 24 Juli 2017.
Retnp mengaku kunjungan juga tidak memungkinkan dilakukan karena dipastikan akan sulit masuk ke wilayah Masjid Al Aqsa , tersebut. "Tapi kami sampaikan isunya untuk (penurunan) eskalasi," ujarnya.
BACA: RI Dorong Pemulihan Hak Beribadah di Masjidil Aqsa
Menurut Retno, pemerintah Indonesia terus melakukan komunikasi dan mencoba memberikan kontribusi terhadap perkembangan yang terjadi di kompleks masjid suci umat Islam itu.
Sejak sebelum situasi memburuk, Retno mengaku telah melakukan komunikasi dengan beberapa Menteri Luar Negeri dan sekretariat Organisasi Konferensi Islam (OKI). Pemerintah juga mengintensifkan diplomasi di sejumlah titik krusial.
Perwakilan Indonesia juga diminta untuk mengintensifkan diplomasi dan menginisiasi dikeluarkannya komunike mengenai situasi di kompleks Masjid Al Aqsa , .
"Misalnya, di New York dengan mengintensifkan diplomasi untuk bicara dengan negara-negara anggota Dewan Keamanan PNB untuk meregister perhatian dan posisi Indonesia dan meminta agar Dewan Keamanan PBB segera melakukan sidang," tuturnya.
BACA: Begini Kronologi Kekerasan Selama Sepekan di Masjid Al Aqsa
Retno mengatakan permintaan serupa juga telah disampaikan kepada OKI, di mana Indonesia telah dua kali melakukan komunikasi tertulis untuk menegaskan posisi dan kecaman Indonesia serta mengusulkan agar OKI bersidang secara khusus untuk membahas isu tersebut.
"Kami mengusulkan agar OKI bersidang secara khusus untuk membahas isu ini karena isu Palestina itu ada di jantung politik luar negeri Indonesia. " kata Retno. Ia mengatakan, tiap nafas politik luar negeri Indonesi selalu memikirkan Palestina. "Kita memiliki kewajiban untuk terus mendorong agar paling tidak situasi eskalasi di kompleks Masjid Al Aqsa , ini bisa diturunkan," kata Retno.
ANTARA