TEMPO.CO, Jakarta -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap Dewan Keamanan PBB dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) segera bersidang membahas krisis pemblokiran Masjid Al Aqsa , oleh Israel.
"Dewan Keamanan PBB dan OKI harus secepatnya bersidang untuk segera menghentikan tindakan Israel di Masjidil Aqsa," kata Lukman dalam keterangan tertulisnuya yang diterima di Jakarta, Minggu 23 Juli 2017.
Dia mengatakan situasi di kompleks Masjid Al Aqsa memburuk dalam beberapa hari terakhir.
BACA:Israel Larang Pria di Bawah 50 Tahun Salat di Masjid Al-Aqsa
Menurut Menteri Agama, semua pihak harus mampu menahan diri. Kesucian rumah ibadah, termasuk Masjid Al Aqsa harus dijaga dari segala bentuk tindak kekerasan.
"Siapapun yang berada di dalam rumah ibadah harus terjaga keselamatannya. Siapapun harus terjamin haknya untuk beribadah di rumah ibadah. Tak boleh ada larangan terkait hal itu," kata dia.
BACA: Polisi Israel Tembak Imam Masjid Al Aqsa Seusai Salat Isya
Pada Sabtu 22 Julii 2017 melalui sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi meminta AS agar mendesak Israel untum menghentikan pembatasan beribadah dan tindakan kekerasan di Masjid Al Aqsa.
Menteri Luar Negeri Retno mengaku sangat khawatir dengan semakin memburuknya situasi di kompleks Masjid Al Aqsa , . Indonesia mengutuk meninggalnya tiga orang pemuda Palestina. Dia menegaskan pentingnya langkah cepat guna menangani kekerasan dan ketegangan.
ANTARA