TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat Hanafi Rais meminta pemerintah Indonesia memobilisasi negara-negara untuk memberi dukungan untuk Palestina. Ini terkait dengan insiden kekerasan di Masjidil Al Aqsa, Kota Yerusalem, sepekan terakhir.
Hanafi mengatakan Kementerian Luar Negeri telah memprotes kekerasan yang dilakukan tentara Israel. "Kami ingin yang dilakukan pemerintah Indonesia ini tentu tidak sekadar protes, tapi mengambil tindakan tegas," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 24 Juli 2017.
Baca: Begini Kronologi Kekerasan Selama Sepekan di Masjid Al Aqsa
Hanafi, yang juga politikus Partai Amanat Nasional, menyarankan pemerintah menggalang dukungan bagi Masjidil Al Aqsa melalui majelis sidang di forum internasional, seperti di sidang PBB dan Organisasi Kerja Sama Islam. "Agar ada penghentian total terhadap kebiadaban Israel," katanya. "Harus ada tindakan yang konkret untuk memobilisasi dukungan agar Palestina ini aman dari penjajahan Israel."
Selama sepekan terakhir, ketegangan dan kekerasan melanda kompleks Masjidil Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem. Korban berjatuhan, baik dari pihak Palestina maupun Israel, hingga mengundang kecaman keras dari dunia internasional sejak 14 Juli 2017.
Baca: Indonesia Mengecam Penutupan Masjid Al Aqsa oleh Israel
Kementerian Luar Negeri menyatakan keprihatinannya dan mengecam situasi terakhir di kompleks Al Aqsa. Imam Masjidid Al Aqsa, Syekh Ikrima Sabri, terkena tembakan polisi Israel yang ingin membubarkan jemaah yang melakukan demonstrasi atas penutupan dan pembatasan akses Masjidil Al Aqsa.
Indonesia mendesak Israel tidak mengubah status quo Kompleks Al Aqsa agar Masjidil Al-Aqsa dan The Dome of the Rock tetap menjadi tempat suci yang dapat diakses semua umat Islam. Pemerintah Indonesia juga meminta Israel segera memulihkan stabilitas dan keamanan di Kompleks Masjidil Al Aqsa.
ARKHELAUS W.