INFO PURWAKARTA - Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan pembangunan karya seni di ruang publik harus berdasarkan karakter yang hidup di tengah-tengah masyarakat suatu daerah.
Di Purwakarta, misalnya, karya seni yang ditampilkan di ruang publik banyak dihiasi oleh patung tokoh pewayangan. Alasannya, wayang telah menginspirasi para Wali Songo untuk dijadikan media penyebaran agama Islam khususnya di tanah Jawa dan Sunda.
Selain itu, agar masyarakat tidak berkiblat kepada super hero hasil imajinasi negara luar. "Saya membangun itu agar tokoh-tokoh pewayangan di kita sejajar, misalnya dengan Batman dan Sperman," kata Kang Dedi, saat menjadi pembicara dalam diskusi kebudayaan bertajuk “Problematika Seni Budaya di Ruang Publik” yang dihelat oleh Dewan Kebudayaan Jeprut Jawa Barat (DKJJB), di Bandung, kemarin.
Kang Dedi menyampaikan argumentasi ihwal pembangunan karya seni di ruang publik. Menurutnya, sebuah karya seni memiliki energi yang inspiratif jika diberikan ruang. Jika tidak, akan mempersempit ruang inspirasi bagi komunitas yang bernama masyarakat.
“Jika ruang seni dipersempit maka energi inspiratif tidak akan tersalurkan kepada kita. Akhirnya, manusia tidak lagi imajinatif. Kalau sudah begini, tidak ada ide, maka biasanya impor imajinasi dari luar,” jelas Kang Dedi.
Baca Juga:
Ia mengungkapkan, Purwakarta yang memiliki APBD paling kecil di Jawa Barat, dengan itikad memanjakan masyarakatnya melalui penampilan hasil karya seni di ruang publik, akhirnya, penataan kotanya jadi menarik, berkarakter dan banyak disukai masyarakat termasuk pelancong dari luar Purwakarta.
"Sekarang kita punya air mancur, kita punya taman-taman yang namanya berkarakter Sunda yang disenangi bukan saja oleh publik Purwakarta tetapi juga luar Purwakarta," tutur Kang Dedi.