Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketika Gamelan Ditampilkan Berbeda di Yogyakarta, Lebih Ngepop

image-gnews
Gamelan Jawa. wikimedia.org
Gamelan Jawa. wikimedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Musik gamelan yang identik dengan orang-orang tua di Yogyakarta ditampilkan berbeda, terdengar lebih ngepop. Acara yang diberi nama Yogyakarta Gamelan Festival itu dibuka dengan permainan musik gamelan yang berpadu dengan musik elektronik. Penampilnya adalah Indonesia Space Science Society, yang melibatkan seniman pemburu unidentified flying object (UFO), Vincencius "Venzha" Christiawan. 

Baca juga:

Malam ini, Dua Komposer Solo Duel Komposisi Gamelan

Selain itu ada permainan musik dari Direktur Program Yogyakarta Gamelan Festival, Ari Wulu. Kombinasi musik gamelan dan musik elektronik itu bernama Gamelan Signal to Outer Space. Ada empat anak muda yang menabuh gamelan. Mereka memainkan musik itu di halaman PKKH UGM. 

Selain musik, ada dua layar yang menambilkan gelombang elektronik. "Kami apresiasi perkembangan gamelan. Dibikin lebih ngepop dan santai," kata Ari Wulu, Jumat malam di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 

Baca pula:
Aksi Seru Bule Bermain Gamelan di Yogyakarta

Acara bertajuk 22nd Yogyakarta Gamelan Festival 2017 digelar Komunitas Gayam 16, PKKH UGM dan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Tahun ini merupakan kali ke 22 acara itu digelar. Ini merupakan acara tahunan untuk pemain dan pecinta gamelan di seluruh dunia. Peserta dari Perancis dan Australia juga meramaikan acara itu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menariknya musik gamelan juga berpadu dengan hadroh komunitas Hadroh Maduseno, Bantul. Musik gamelan dimainkan bersama salawatan dan lagu-lagu Jawa di antaranya berjudul Padang Bulan.

Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) merupakan festival internasional mewadahi pertemuan pemain dan pecinta gamelan dari seluruh dunia setiap tahunnya. Yogyakarta Ganelan Festival lahir dari keresahan ketidakhadiran gamelan dalam kehidupan keseharian. 

Penyebabnya, kata Ari Wilu adalah stigma negatif yang dilekatkan padanya. "Gamelan diidentikkan dengan “orang tua” dan hal-hal berbau mistis, sehingga anak muda enggan mempelajari dan memainkannya," kata dia. 

Gamelan dianggap tak mengikuti tren kalangan muda layaknya musik modern sehingga perlahan mulai terkikis keberadaannya. Sapto Raharjo, maestro gamelan resah sehingga ia menggagas YGF. Pada 1995, pertama kali YGF digelar hingga dikenal setidaknya di 36 negara.

SHINTA MAHARANI 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

2 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

4 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

6 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

7 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

18 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

22 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

42 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

48 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

50 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

52 hari lalu

Puluhan ribu warga berpartisipasi dalam Festival Kanda Matsuri, Tokyo. Foto: @tokyoartsandculture
3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.