TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengeluarkan pernyataan keras soal darurat narkoba. Di depan ratusan kader PPP, Jokowi menyampaikan bahwa dirinya meminta polisi untuk menembak pengedar narkoba yang melawan aparat penegak hukum.
"Sedikit melawan, sudah ditembak saja," ujar Jokowi di Mukernas PPP, Ancol, Jumat, 21 Juli 2017.
Baca juga:
Baca juga: PAN Membangkang Soal RUU Pemilu, Jokowi Tak Kaget
Jokowi melanjutkan bahwa sikap tegas itu juga harus ditunjukkan kepada pengedar narkoba yang berkebangsaan asing. Ia berkata, jangan beri ampun kepada mereka karena Indonesia dalam posisi dirugikan.
"Kita betul-betul sudah dalam darurat narkotika," ujar Jokowi menegaskan.
Pernyataan Jokowi tersebut merespon pernyataan Ketua Umum PPP Romahurmuziy ketika membicarakan bahaya narkoba di Mukernas. Romahurmuziy berkata, data yang ia miliki menunjukkan ada 5 juta pengguna narkotika di Indonesia dengan angka kematian olehnya 50 orang per hari.
Baca: 7 Artis Rekan Pretty Asmara Dinilai Pengguna Narkoba Rekreasional
Adapun Jokowi sudah beberapa kali menunjukkan sikap tegas soal penindakan perkara narkoba. Ia bahkan mendukung eksekusi mati terhadap terpidana narkoba. Namun, mempertimbangkan moratoriumnya apabila ada desakan dari masyarakat.
ISTMAN MP