TEMPO.CO, Yogyakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan pemerintah Bandung akan meluncurkan program baru, yang disebut Layad Rawat bagi warga miskin. Program yang akan dimulai pada akhir Juli 2017 itu digagas untuk memberikan layanan kesehatan dengan mendatangi rumah warga.
“Ada sekitar 1.500 dokter, perawat, dan petugas kesehatan terlibat dalam program ini,” ujar Emil, panggilan Ridwan Kamil, saat menjadi pembicara dalam rapat kerja pemerintah DIY, Jumat, 21 Juli 2017.
Baca juga: Persib Vs Persija, Ridwan Kamil Imbau Bobotoh Tak Buat Provokasi
Para tenaga medis ini bertugas bergerak secara bergilir ke rumah-rumah warga untuk memberikan layanan kesehatan yang level perawatannya tak perlu harus di rumah sakit. “Warga miskin sering bingung saat sakit apa-apa harus ke rumah sakit,” ujar Emil.
Emil menuturkan, program ini investasinya tak terlalu besar tapi bisa menghadirkan peran negara di tengah masyarakat. “Cara berpikir pemerintah terhadap warga harus mulai mengacu pada new public service, sehingga masyarakat makin terlayani, bukan sebaliknya,” ujarnya.
Emil percaya Indonesia akan semakin baik jika negara lebih sering jemput bola mendatangi warga, bukan sebaliknya, warga yang mendatangi pemerintah. “Jadi jika kantor layanan pemerintah makin sepi karena persoalan bisa dibereskan di wilayah, itu baru keren,” katanya.
Baca: Tak Maju Lagi Pilwalkot Bandung, Ridwan Kamil: Satu Periode Saja
Program jemput bola ke masyarakat ini, menurut Ridwan Kamil, tak hanya di bidang kesehatan. Pemerintah Kota Bandung juga telah menerapkan untuk bidang administratif. Misalnya pembuatan akta kelahiran, jika sudah selesai, diantar ke rumah warga langsung.
“Sehingga interaksi-interaksi yang tak perlu dan merepotkan warga bisa dikurangi, karena sering kali jika ada interaksi, muncul persoalan, misalnya pelayanan mau disusahin atau dibuat gampang,” ucapnya.
PRIBADI WICAKSONO