TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Police Watch mengapresiasi perombakan sejumlah posisi di tubuh Polri, di antaranya pergantian Kapolda Metro Jaya dari Irjen Pol M Iriawan menjadi Irjen Pol Idham Azis, yang sebelumnya menjabat Kepala Divisi Propam Mabes Polri. Iriawan akan dimutasi menjadi Asisten Operasi Mabes Polri.
"Dari mutasi kali ini yang paling menarik dicermati memang pergantian Kapolda Metro," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane saat dihubungi Tempo, Jumat, 21 Juli 2017.
Baca: Idham Azis, Sang Penangkap Dr. Azahari Jadi Kapolda Metro Jaya
Neta mengatakan Iriawan selama ini dinilai sebagai 'orang kuat' dalam penempatannya sebagai Kapolda. Terbukti dengan kepemimpinannya di Polda Metro Jaya beberapa waktu belakangan ini.
"Kenapa Iriawan dinilai sebagai orang kuat karena selama bertugas ia banyak melakukan hal kontroversial hingga ibukota Jakarta hingar bingar," ujarnya.
Meski begitu, menurutnya ada hal krusial di Jakarta yang masih belum maksimal tertangani selama masa jabatan Iriawan, yakni kemacetan lalulintas. Neta berharap Idham Azis, sebagai Kapolda Metro Jaya yang baru, bisa membawa ketenangan bagi Jakarta dan tidak melakukan berbagai hal yang memunculkan kontroversi dan kegaduhan.
Baca: Kapolda Metro Diganti, Benarkah Terkait Kasus Novel Baswedan?
"Yang paling penting kapolda baru harus segera memikirkan strategi dalam mengatasi kemacetan lalu lintas ibukota. Di era Kapolda Iriawan persoalan lalulintas Jakarta seperti tidak tersentuh," katanya.
Idham juga diharapkan mampu melakukan pendekatan dialog dengan tokoh-tokoh masyarakat terutama ulama agar situasi ibukota menjelang pilpres 2019 nanti bisa lebih kondusif. "Kasus Rizieq misalnya, sementara ini sudah mereda dengan keberadaannya yang masih di Arab. Jadi biarkan saja mengendap dulu, kecuali Rizieq pulang ke Jakarta baru disikapi oleh polisi," ujarnya.
Penuntasan kasus penyerangan terhadap Penyidik KPK Novel Baswedan juga menjadi tugas Idham. Neta berharap kepemimpinan Idham bisa membawa penyelesaian kasus ini dengan baik.
Baca: Mabes Polri Mutasi Sejumlah Perwira, Kapolda Iriawan Diganti
"Kasus ini memang sulit karena keterbatasan saksi dan alat bukti, meski demikian kapolda baru diharapkan dapat bekerja maksimal untuk menuntaskannya, walaupun tidak mudah," ujar Neta.
INGE KLARA SAFITRI