TEMPO.CO, karimunjawa - Kepaluan Karimunjawa di wilayah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah benar-benar terisolir. Wilayah kepulauan dalam satu kecamatan yang sedang banyak didatangi turis asing dan dalam negeri itu mengalami gangguan listrik, kapal rusak, dan krisis bahan bakar minyak.
“Dua hari sejak Rabu, listrik benar-benar tak menyala,” kata Togar seorang pengelola penginapan di Karimunjawa kepada Tempo, Kamis, 20 Juli 2017.
Baca juga:
Terumbu Karang Karimunjawa Rusak, Polisi Kantongi Nama Tersangka
Tempo yang sedang di Karimunjawa sejak Senin 16 Juli lalu merasakan listrik yang dioperasionalkan PT Indonesia Power sedang perbaikan dan hanya menyala saat sekitar pukul 17.00 hingga pukul 09.00 WIB. Namun setelah memasuki hari Rabu, 19 juli, listrik yang benar-benar tak menyala selama 24 jam hingga Kamis malam. “Kami terpaksa menghemat bahan bakar minyak untuk mesin Genset saat malam,” kata Togar menjelaskan.
Menurut Togar, listrik PLN mati diperparah oleh kondisi bahan bakar minyak yang tak bisa diturunkan dari tangker. Pertamina emoh menurunkan karena truk tanki belum datang oleh kerusakan kapal Ginjai asal Jepara yang dkabarkan juga rusak dan baru bisa mendarat pada Jum’at 21 Juli besok.
Baca:
Pelayaran ke Pulau Karimunjawa Dibatalkan Karena Gelombang Tinggi
Gangguan layanan publik di pulau terpentcil wilayah pulau Jawa tu dinilai baru pertama kali mengalami kekacauan pada saat ini. Sebelumnya listrik warga biasa menghadapi listrik padam bisa diantisipasi dengan menggerakan mesin genset.
Saat ini diperaparah oleh kondisi minyak yang tak boleh diturunkan dan hambatan keruskan kapal besar pengangkut truk tangki.
Pelaku bisnis pariwisata di Karimunjawa ini khawatir akan menganggu layanan para wisatawan, jika krisis listrik dan bahan bakar minyak ini terjadi hingga akhir pekan. “Akan menjadi catatan para pendatang, khawatir kapok datang lagi jika layanan listrik dan BBM serta kapal sperti ini,” katanya.
EDI FAISOL