TEMPO.CO, Palembang - MSM, Pemain sepakbola di Sriwijaya FC dikabarkan melakukan perkosaan dan penganiayaan terhadap IR, seorang remaja belasan tahun di sebuah hotel di Palembang, Sumatera Selatan. Perbuatan tersebut ditenggarai dilakukan dibawah pengaruh minuman keras. Selain memerkosa, MSM juga dilaporkan telah melakukan tindak kekerasan lainnya. Perbuatan pemain asal Papua itu dikecam oleh kelompok suporter Laskar Wong Kito.
Deddy Pranata, mantan ketua umum Singa Mania, mengakatakan dirinya mendapatkan kabar tersebut sejak kemarin petang. Mendengar kabar tersebut, sebagai salah satu kelompok supporter besar, pihaknya mendesak Sriwijaya FC (SFC) harus mengambil tindakan tegas dan cepat. Karena secara tidak langsung tindakkan tersebut sudah mencoreng nama SFC sebagai tim besar di Indonesia. Menurut Pranata, menejemen tidak usah menunggu berlarut-larut karena dengan ditetapkannya MSM sebagai tersangka, secara otomatis MSM sudah melakukan tindakan kurang terpuji.
Baca juga:
Pemain Sriwijaya FC Menjadi Tersangka Kasus Perkosaan
“Untuk ke depan, SFC harus lebih hati-hati dan selektif saat merekrut pemain,” kata Dedy, Jumat, 21 Juli 2017. Selain itu yang terpenting, menejemen perlu memperketat pengawasan terhadap pemain yang sudah direkrut. Sehingga Jangan sampai kejadian ini terulang kembali. Pasalnya kejadian serupa bisa saja terulang dikemudian hari sehingga akan merugikan tim secara keseluruhan.
Seementara itu Qusoy, dari kelompok Ultras Palembang mengatakan kekecewaan atas prilaku pemain tersebut. Menurutnya sangat wajar ketika akhir-akhir ini prestasi Sriwijaya sangat menurun bahkan pada laga terakhir harus bermain imbang dikandang ketika menjamu Bali United. Hal itu disebabkan karena para pemain tidak total dalam menjalankan perintah pelatih sebagai akibat dari pengaruh minuman keras dan tindak asusila lainnya. "Kami harap pecat pemain-pemain yang bermental bobrok," katanya.
Sebelumnya diberitakan, pemain belakang Sriwijaya FC berinisial MSM saat ini diamankan di Kepolisian Resor Kota Palembang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Korban IR, melapor bahwa dirinya telah diperkosa di salah satu hotel kawasan Komplek Ilir Barat I Palembang. MSM diduga melakukan hal tersebut karena mabuk akibat pesta minuman keras bersama enam temannya.
Baca juga:
Kasus Pemerkosaan WNI di Kamboja, Ini Langkah Kemlu
"Kami sedang periksa MSM bersama enam teman lainnya. Namun untuk MSM sudah ditetapkan sebagai tersangka," kata Kapolsek Ilir Barat I Kompol Handoko Sanjaya. Ia mengatakan dari pemeriksaan kuat dugaan pemerkosaan dan penganiayaan itu dilakukan tersangka lantaran terpengaruh minuman keras.
Sedangkan menejemen Sriwijaya FC belum ada yang mau berkomentar atas peristiwa tersebut. Beberapa pejabat di klub yang bernaung dibawah PT. Sriwijaya Optimis mandiri (PT. SOM) tidak ada yang bisa dimintai tanggapan. Tempo mencoba menghubungi Achmad Haris selaku sekretaris tim besutan Hartono Ruslan itu namun juga tidak mendapat tanggapan.
PARLIZA HENDRAWAN