TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Di Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan tak setuju dengan adanya rencana pemerintan pusat membangun jalan tol untuk mendukung bandara baru Kulon Progo.
Sultan menilai, jalan tol yang selama ini memiliki sifat bebas hambatan juga memiliki dampak buruk bagi kelompok ekonomi lemah seperti kaki lima. "Kalau jalan tol itu dibuat tidak tertutup dan masyarakat bisa berjualan di pinggir pinggirnya tak masalah," ujar Sultan Hamengku Buwono X di Yogyakarta, Selasa 18 Juli 2017.
Baca : Putri Sultan Serahkan Berkas Pencalonan Gubernur DIY
Sri Sultan menuturkan, selama ini jalan tol yang ada cenderung membuat masyarakat di sekitarnya tak mendapat dampak positif dari pembangunannya. Padahal bandara internasional Kulon Progo digadang bisa memberi dampak luas khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah.
"Misalnya kalau nanti ada bandara dan jalan Yogya-Solo dibuat elevated (bertingkat), yo pinggire ra eneng wong dodol (pinggirnya tak ada orang bisa jualan)," ujar Sultan lagi.
Baca Juga:
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo juga tak sepakat tol menjadi infrastruktur baru untuk mendukung bandara Kulon Progo. Sebab infrastruktur pendukung bandara baru yang ditarget beroperasi tahun 2019 sudah cukup memadai.
"Modalitas transportasi penghubung bandara baru sudah banyak dan memadai," ujar Hasto.
Hasto pun merinci infrastruktur pendukung bandara baru Kulon Progo itu. Pertama, jalur jalan lingkar selatan (JJLS) yang menghubungkan Kabupaten Kulon Progo, Bantul, dan Gunungkidul di sepanjang pesisir selatan DIY. Jalur lingkar selatan ini dibangun sebanyak empat lajur dengan lebar 25 meter.
"JJLS ini juga bebas hambatan karena treknya lurus, di tepi pantai," kata dia.
Simak pula : Sultan HB X: Yogyakarta Harus Cegah Bibit Radikalisme di Kampus
Kedua, untuk mendukung akses bandara baru juga telah disiapkan jalur kereta api double track dari arah Yogya ke Purworejo. Ketiga, saat ini juga sudah disiapkan jalan nasional Yogya- Jawa Tengah sebanyak enam jalur.
"Ditambah lagi nanti dari bandara dibuatkan satu jalur terkoneksi Candi Borobudur, jadi sudah banyak pendukungnya selain tol," ujar Hasto mendukung sikap Sultan HB X.
PRIBADI WICAKSONO