TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan partainya tetap setia kepada koalisi partai pemerintah. Menurut dia, tidak ada niatan PAN untuk membangkang atau keluar dari koalisi pemerintah.
"Kami dengan Presiden Joko Widodo sejak awal, itu ingin mendukung agar pemerintahan sukses," ujar Zulkifli Hasan setelah menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Selasa, 18 Juli 2017.
Baca: Analis Politik Ini Sebut 'Dosa' Terbesar PAN di Kabinet Jokowi
Sebelumnya, PAN beberapa kali dituding tidak loyal terhadap pemerintah. Sebabnya, beberapa kali mereka memilih berseberangan sikap dengan pemerintah, seperti saat pilkada DKI Jakarta 2017 dan Perpu Ormas.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai utama di koalisi pemerintah telah beberapa kali memberi sinyal meminta PAN keluar dari koalisi. Pekan lalu misalnya, PDIP meminta partai yang mbalela untuk secara jantan keluar dari koalisi jika tidak bisa sejalan dengan pemerintah.
Menurut Zulkifli, kesetiaan terhadap pemerintah tidak harus selalu ditunjukkan dengan mengiyakan segala kebijakan pemerintah. Loyalitas, kata dia, juga bisa ditunjukkan dengan mengkritisi kebijakan pemerintah agar lebih baik. Namun, menurut dia, sikap kritis kerap dianggap menantang.
Simak: Politikus PAN: Kami Tidak Selalu Berseberangan dengan Jokowi
Hubungan dengan PDIP pun, kata ia, baik-baik saja. Zulkifli bahkan mengatakan hubungan PDIP-PAN mesra dan dia masih sering berkomunikasi dengan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto maupun Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Pandangan (kami berseberangan dengan pemerintah) itu harus diluruskan. Misalnya bahas RUU Pemilu, ini kan menyangkut masing-masing nasib partai juga. Partai-partai pasti akan berjuang agar partainya tidak mati (lewat aturan yang ada)," ujar Zulkifli.
Lihat: Dituding Tak Loyal pada Koalisi Pemerintah, Begini Reaksi PAN
Zulkifli berujar partainya tidak mencari kursi dalam Kabinet Kerja. Menurut dia, kursi menteri adalah hak prerogatif Presiden sehingga bersikap kritis terhadap kebijakan pemerintah atau tidak berpengaruh banyak.
"Jadi, kami bergabung koalisi itu bukan soal kursi menteri. Kami hanya ingin sukses seperti negara-negara lain, rakyat senang, kita senang," ujar Zulkifli Hasan
ISTMAN M.P.