TEMPO.CO, Probolinggo - Sebanyak 10 penumpang bus PO Medali Emas dengan nomor polisi N-7130-UA tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Gending, Desa Curahsawo, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jumat dini hari, 14 Juli 2017.
Bus Medali Emas yang dikemudikan Rifai A Kerto, 48 tahun, warga Desa Sumbersuko, Kecamatan Purwoasri, Pasuruan itu bertabrakan dengan truk Hino DR-8600-AB bermuatan pakan ternak. Truk dikemudikan oleh Munawir, 40 tahun, warga Dusun Beleke, Desa Beleke Gerung, Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Baca: Satu Keluarga Tewas Terbakar dalam Kecelakaan Maut di Batang
Sepuluh korban tewas antara lain Suyoto, 45 tahun, warga Desa Gunung Ronggo, Kecamatan Paginu, Kabupaten Malang; Jumiati, 51 tahun, warga Desa Mulyo Arjo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang; Sukir, 35 tahun, warga Desa Argosari, Kecamatan Jabung, Malang; Maria Yustina Eni, 41 tahun, Babakan, Bali.
Dua warga negara asing juga menjadi korban dalam tabrakan tersebut, di antaranya Simon, 25 tahun. Lima korban tewas lainnya belum teridentifikasi. Para korban yang meninggal dunia adalah penumpang yang dudul duduk di bangku bagian kanan bis. Polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara.
Simak: Kecelakaan Maut Pemudik di Brebes, Balita 2,5 Tahun Tewas
Kepala Kepolisian Resor Probolinggo Ajun Komisaris Besar Arman Asmara saat dihubungi Tempo mengatakan sepuluh korban meninggal dunia adalah para penumpang bus.
Menurut Arman, kronologi kecelakaan berawal saat truk Hino yang melaju dari arah barat berpapasan dan bersenggolan dengan bus yang melaju kencang dari arah timur. "Bak truk dari besi menyenggol sisi kanan bis," kata Arman.
Lihat: Korban Tewas Kecelakaan Kereta di Kendal Bertambah Menjadi 5
Arman menuturkan polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengevakuasi korban ke rumah sakit. Adapun barang bukti kecelakaan dibawa ke kantor Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Probolinggo.
"Kami juga langsung berkoordinasi dengan pihak Jasa Raharja untuk membantu proses santunan kepada korban yang meninggal dunia," ujar Arman.
DAVID PRIYASIDHARTA