TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan aksi bela negara yang tengah gencar dilakukan berbagai kelompok di Indonesia dapat menjadi salah satu cara memerangi terorisme kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS - Islamic State of Iraq and Syria).
"Ya, kayak kita, bela negara," kata Ryamizard saat ditemui di gedung DPR/MPR RI, Kamis, 13 Juli 2017.
Ryamizard menjelaskan, ISIS bukanlah musuh pribadi, melainkan musuh bersama sehingga harus dihadapi bersama. "ISIS itu kan musuh manusia, bukan musuh satu orang satu kelompok saja. Jadi menghadapinya dengan semua manusia di Bumi ini. Kalau manusia di Bumi ini bersatu, enggak akan hidup tuh ISIS, tapi ya kalau masa bodo, akan berkembang besar," katanya.
Baca:
Polisi Masih Selidiki Selebaran Berlambang ISIS di Bukittinggi
Kapolri Tito Karnavian: Penguatan Cyber, Lawan Teror Lone Wolf
Menanggapi pertahanan ISIS di Irak telah dikuasai pemerintah Irak, Ryamizard menjawab, "Oh ya, pasti itu (meningkatkan keamanan), enggak boleh kita menganggap sepele. Itu salah besar."
Sebelumnya, Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi, Senin, 10 Juli 2017, mengumumkan keberhasilan tentara Irak membebaskan Kota Mosul dari ISIS setelah menghadapi perlawanan selama hampir sembilan bulan.
Pembebasan Mosul dan kalahnya ISIS di Irak ditandai dengan perebutan kembali Masjid Al-Nuri yang berusia 850 tahun dan Menara Al-Hadba dari tangan kelompok teroris ISIS.
SHINTIA SAVITRI | DA