TEMPO.CO, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mafhum jika pengaduan tentang penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang terbanyak yang diterima Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun ini berasal dari Jawa Barat. “Wajarlah. Kan, Jawa Barat paling banyak jumlah penduduknya dan paling banyak sekolahnya,” kata Deddy di Bandung, Kamis, 13 Juli 201.
Deddy mengatakan pemerintah provinsi yang baru pertama kali menyelenggarakan PPDB untuk SMA/SMK negeri diklaimnya sudah berusaha optimal. “Kita sudah optimal melakukan ini untuk tidak terjadi kesalahan,” ujarnya.
Baca juga: Kemdikbud Dapat 240 Pengaduan Terkait PPDB, Mayoritas Soal Zonasi
Salah satu kendala yang terjadi di Jawa Barat misalnya penundaan waktu pengumuman online PPDB untuk SMA/SMK negeri yang sedianya pukul 14.00 pada Senin, 10 Juli 2017, menjadi pukul 23.30 pada hari yang sama. “Saya kira kendalanya sangat teknis,” kata Deddy.
Adapun tentang zonasi yang banyak dikeluhkan, Deddy mengatakan, akan dievaluasi. “Peraturan menterinya demikian, apakah (sistem zonasi) masih efektif atau tidak, nanti dievaluasi,” tutur Deddy.
Deddy berharap proses PPDB tahun ini yang diselenggarakan di Jawa Barat berjalan lebih baik. “Dengan PPDB ini kita berharap lebih baik dari tahun sebelumnya. Enggak ada tekanan-tekanan dari pihak lain untuk mengatur penerimaan murid dan sebagainya, bisa transparan,” ucapnya.
Salah satu aturan yang dibuat tahun ini diklaimnya ditujukan untuk meminimalkan praktek siswa titipan. “PPDB tadi mencegah itu (rawan siswa titipan) sebetulnya,” kata Deddy Mizwar. “(Kalau masih ada) adukan saja.”
AHMAD FIKRI