Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menteri Nila Moeloek Dorong Donor Darah Jadi Gaya Hidup  

image-gnews
Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek saat meninjau posko kesehatan di Pelabuhan merak Banten. TEMPO/Darma Wijaya
Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek saat meninjau posko kesehatan di Pelabuhan merak Banten. TEMPO/Darma Wijaya
Iklan

TEMPO.COJakarta - Menteri Kesehatan Nila Djuwita Farid Moeloek atau Nila Moeloek menuturkan dalam peringatan Hari Donor Darah Sedunia pihaknya mendorong masyarakat untuk menjadi pendonor darah. Sebab, kebutuhan darah nasional masih kurang.

“Kami harus mendorong terus pendonor ini untuk memberikan darah, karena darah tidak ada gantinya, tidak bisa dibuat dari kimiawi,” kata Nila dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 11 Juli 2017. 

Baca juga: Indonesia Defisit Darah, Menkes: Pendonor Darah Masih Kurang

Nila mengatakan kesadaran masyarakat akan pentingnya donor darah belum mencukupi. Padahal angka kematian ibu masih tergolong tinggi. Data rutin kesehatan ibu dan anak pada 2016 menyebutkan sebanyak 28 persen penyebab kematian ibu adalah pendarahan. Angka itu mampu dicegah apabila semakin banyak pendonor darah yang sukarela secara rutin mendonorkan darahnya. 

Berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kebutuhan minimal darah di Indonesia sekitar 5,1 juta kantong setiap tahun. Sedangkan produksi darah dan komponennya saat ini sebanyak 4,1 juta kantong dari 3,4 juta donasi. Sehingga jumlah darah yang tersedia 90 persen di antaranya berasal dari donasi sukarela. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nila berpesan khususnya untuk yang bekerja di bidang kesehatan, agar dapat memberikan teladan kepada masyarakat dengan menjadikan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup. Hal itu diharapkan bisa membuat aksi donor darah sukarela tidak hanya dilaksanakan pada acara-acara khusus. Nila berharap donor darah menjadi bagian dari gaya hidup sehingga masyarakat secara rutin mendonorkan darahnya dan menjadi Donor Darah Lestari.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Oscar Pribadi menuturkan pihaknya membuat program kerja sama antara puskesmas, unit transfusi darah (UTD), dan rumah sakit dalam pelayanan darah untuk menurunkan angka kematian ibu. Program itu dibentuk untuk menjamin tersedianya darah yang cukup bagi ibu hamil, melahirkan, dan nifas. 

Oscar mengharapkan program itu dapat meningkatkan peran masyarakat untuk menjadi pendonor darah sukarela. Mengamini Nila Moeloek, Oscar mengatakan ketersediaan darah di sarana kesehatan sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat dalam mendonorkan darahnya. Saat ini tercatat ada 2.394 puskesmas, melalui 123 dinas kesehatan kabupaten dan kota, telah menandatangani nota kesepahaman dengan UTD dan rumah sakit.

DANANG FIRMANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Ciri Nyamuk Demam Berdarah, Antisipasi Gejala DBD

8 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Begini Ciri Nyamuk Demam Berdarah, Antisipasi Gejala DBD

Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah untuk kebanyakan masyarakat Indonesia. Ini ciri nyamuk aedes aegypti.


Pakar Onkologi Toraks Ungkap 3 Kelompok Risiko Tinggi Kena Kanker Paru

11 hari lalu

Gejala Kanker Paru Bisa Terlihat dari Wajah, Seperti Apa?
Pakar Onkologi Toraks Ungkap 3 Kelompok Risiko Tinggi Kena Kanker Paru

Elisna Syahruddin, PhD, Sp.P (K) menjelaskan terdapat tiga kelompok berisiko tinggi terkena kanker paru yang perlu melakukan skrining.


Indonesia Masih di Urutan 2 Jumlah Terbanyak Penderita TBC Sedunia, Berikut Penjelasannya

21 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Indonesia Masih di Urutan 2 Jumlah Terbanyak Penderita TBC Sedunia, Berikut Penjelasannya

Indonesia masih berkutat pada peringkat dua penderita TBC sedunia, setelah India. Berikut beberapa pencetus dan kendala penganan tuberkulosis.


Menteri Kesehatan Turki dan Mesir Bahas Pemindahan Pasien Kanker dari Gaza

23 hari lalu

Seorang terapis memberikan terapi sengatan lebah pada pasien di klinik Rateb Samour, Gaza, Palestina, 11 April 2016. Ratusan pasien terapi gigitan lebah ini mengalami penyakit seperti rambut rontok, cerebral palsy, epilepsi, gangguan tulang belakang, masalah pendengaran, alergi hidung, hingga kanker. REUTERS
Menteri Kesehatan Turki dan Mesir Bahas Pemindahan Pasien Kanker dari Gaza

Menteri kesehatan Turki dan Mesir rapat membahas bantuan untuk Gaza dan pemindahan pasien kanker ke Turki.


Tes HIV Gratis dengan BPJS Kesehatan, Simak Syarat dan Prosedurnya

46 hari lalu

Ilustrasi BPJS Kesehatan. Dok.TEMPO/Aditia Noviansyah
Tes HIV Gratis dengan BPJS Kesehatan, Simak Syarat dan Prosedurnya

BPJS Kesehatan menanggung biaya tes HIV. Apa saja syarat yang harus dipenuhi sebelumnya? Lalu bagaimana prosedur yang harus dijalani?


Heru Budi Mengaku Tahu Detail Kasus Mpox DKI karena Intens Komunikasi dengan Menkes

47 hari lalu

Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin usai menggelar rapat bersama membahas soal stunting di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin, 24 Juli 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Mengaku Tahu Detail Kasus Mpox DKI karena Intens Komunikasi dengan Menkes

Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengaku mengetahui detail kasus cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) di Jakarta. Dia intens komunikasi dengan Menkes.


Berlabuh di Karimunjawa, Rumah Sakit Apung dr Lie Siap Berikan Layanan Kesehatan untuk Masyarakat Kepulauan

49 hari lalu

Sebuah kapal yang dijadikan sebagai Rumah Sakit Apung (RSA) dr Lie Dharmawan di Dermaga Pantai Mutiara, Jakarta Utara, (6/6). Kapal Motor ini didirikan dr. Lie Dharmawan bersama relawan independen sejak 2009. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Berlabuh di Karimunjawa, Rumah Sakit Apung dr Lie Siap Berikan Layanan Kesehatan untuk Masyarakat Kepulauan

Menteri Kesehatah Budi G Sadikin Siap berikan fasilitas kesehatan untuk rumah sakit apung.


Menkes Sebut Stunting Penghalang Indonesia Jadi Negara Maju

52 hari lalu

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin dan Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani dalam konferensi pers usai acara Program GERAKAN ANAK SEHAT - KIPAS STUNTIMG APINDO 'Gerakan 1000 Pengusaha Gotong Royong Atasi Stunting' di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten pada Selasa, 17 Oktober 2023. TEMPO/Yohanes Maharso Joharsoyo
Menkes Sebut Stunting Penghalang Indonesia Jadi Negara Maju

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa stunting menjadi penghalang Indonesia menjadi negara maju.


Daftar 144 Penyakit yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2023, Cek di Sini

53 hari lalu

Ilustrasi BPJS Kesehatan. TEMPO/Tony Hartawan
Daftar 144 Penyakit yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2023, Cek di Sini

Jenis penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan diatur dalam Permenkes No. 28 Tahun 2014. Cek 144 penyakit yang ditanggung dalam program JKN tersebut.


Klarifikasi Nomenklatur Puskesmas DKI Berubah, Heru Budi: Biar Sama Se-Indonesia

3 Oktober 2023

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memberikan keterangan soal nomenklatur puskesmas di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2023. Tempo/MUTIA YUANTISYA
Klarifikasi Nomenklatur Puskesmas DKI Berubah, Heru Budi: Biar Sama Se-Indonesia

Tujuan nomenklatur puskesmas DKI berubah agar staf medis bisa melayani dengan maksimal dan masyarakat bisa mendapat layanan sesuai dengan kebutuhan.