TEMPO.CO, Jakarta - Hadiah dari Presiden Joko Widodo untuk Polri bukan hanya instruksi atau amanat. Pujian juga diberikan Presiden Joko Widodo. Salah satunya soal pengamanan yang diberikan Polri selama masa Pilkada Serentak 2017.
"Polri berhasil mengamankan agenda politik, 101 Pilkada serentak tahun 2017 ini," puji Presiden Joko Widodo dalam perayaan HUT Bhayangkara ke 71 di Silang Monas, Jakarta, Senin, 10 Juli 2017.
Sebagaimana diketahui, Pilkada Serentak 2017 kemarin diikuti dengan situasi politik yang memenas. Di Jakarta, misalnya, pilkada memanaskan hawa politik nasional karena salah satu pesertanya, calon gubernur inkumben Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, adalah terpidana kasus penistaan agama. Banyak warga menuding Ahok dilindungi pemerintah kala itu karena tak segera dipidana dan dicopot dari jabatan gubernur.
Hal itu, belakangan, memicu serangkaian aksi Bela Islam di berbagai tempat. Dan, beberapa aksi itu juga berujung pada kerusuhan, kekerasan, yang oleh Presiden Joko Widodo dianggap telah ditunggangi oleh aktor politik. Untungnya, menurut Presiden Joko Widodo, kerusuhan itu tidak terulang karena Kepolisian kemudian melakukan pengamanan lebih ketat.
Presiden Joko Widodo berkata, keberhasilan Polri menjaga Pilkada Serentak kemarin membuat Pilkada berjalan lancar. Dan, kata ia, hal itu terwujud dalam indeks kepercayaan publik terhadap Polri yang semakin kuat. "Polri semakin dicintai rakyat," klaim Presiden Joko Widodo yang juga mengatakan bahwa keberhasilan Polri tak lepas dari peranan lembaga lain.
Selain memuji Polri dalam perannya di Pilkada, Presiden Joko Widodo juga memujinya dalam penanganan kasus terorisme. Presiden bahkan meminta Polri untuk terus meningkatkan kerjanya untuk memberantas terorisme pasca insiden-insiden di Sarinah, Kampung Melayu, maupun di masjid Mabes Polri sendiri.
"Terorisme telah menelan banyak korban tidak berdosa, termasuk anak balita. Karena itu, teroris harus dikejar dan terorisme dihancurkan," ujar Presiden Joko Widodo mengakhiri.
ISTMAN MP