Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ILUNI Menantang DPR Mengampanyekan Penguatan KPK  

image-gnews
Para aktivis anti korupsi yang menyanyikan lagu tentang pemberantasan korupsi di Indonesia dalam aksi di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, 7 Juli 2017. Dalam aksi ini Iluni UI menyampaikan lima tuntutan dalam menolak hak angket KPK. TEMPO/Yovita Amalia
Para aktivis anti korupsi yang menyanyikan lagu tentang pemberantasan korupsi di Indonesia dalam aksi di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, 7 Juli 2017. Dalam aksi ini Iluni UI menyampaikan lima tuntutan dalam menolak hak angket KPK. TEMPO/Yovita Amalia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengajar di Fakultas Hukum UI, Ganjar L Bondan menantang anggota DPR untuk mengkampanyekan konsep penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Saya menantang para anggota Dewan menyampaikan konsep pemberantasan korupsi yang ada di kepala mereka dan menantang untuk mengampanyekan konsep penguatan KPK menurut mereka," kata Ganjar saat berorasi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, 7 Juli 2017.

Ganjar menilai anggota DPR tidak tahu dan tidak mau tahu tentang 18 ribu program pencegahan korupsi yang dilakukan KPK, selain tindakan penindakan. "Mereka menganggap bahwa pencegahan korupsi itu adalah mencegah koruptor ditangkap," ujar dia.

Baca:
Bela KPK, 5 Tuntutan Iluni Soal Hak Angket
Korupsi E-KTP, Iluni UI Minta KPK Usut Tuntas Tanpa Pandang Bulu

Orasi itu disampaikan ketika ratusan massa dari Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, Gerakan Anti Korupsi (GAK) lintas perguruan tinggi, dan beberapa organisasi massa lainnya, unjuk rasa dengan tema "Tolak Intervensi, Berantas Korupsi!"

Menurut Ganjar, demostran menghormati angket yang dilakukan oleh Komisi III DPR terhadap KPK untuk perkara korupsi pengadaan KTP elektronik sebagai hak yang dilindungi konstitusi. Namun, hak angket itu dinilai dilakukan untuk melemahkan pemberantasan korupsi oleh KPK. “Ini lebay dan harus dilawan."

Baca juga:
Pencuri Kartu ATM Modus Kartu Tertelan Ditangkap Korbannya
Hentikan Kasus Kaesang, Polisi Tak Takut Disebut Bela Anak Jokowi 

Aksi dibuka oleh Ketua Umum ILUNI Arief Budhy Hardono dengan membacakan lima butir pernyataan sikap. "Hari ini bukan aksi yang pertama atau terakhir, melainkan akan terus bergulir sampai korupsi akan hilang dari bumi Indonesia.” Pemberantasan korupsi, kata Arief adalah kunci agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bisa maju.

Setelah Arief, orasi dilanjutkan oleh wakil BEM UI, Patriot Garuda Nusantara, gerakan anti korupsi dari daerah-daerah, dan Forum Seniman Jakarta yang membawa karikatur anti korupsi dan karikatur salah satu inisiator hak angket, Fahri Hamzah.

Simak:
Rizieq Syihab Buron, DPP FPI: Pengajian Dimulai Lagi Bulan Depan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ganjar juga memberikan kuliah singkat tentang dasar dan ciri-ciri korupsi. "Korupsi adalah kejahatan luar biasa,” kata dia. Disebut luar biasa karena ciri-cirinya bisa dilakukan siapa saja, tak pandang jenis kelamin, status, dan pangkat. Target dan korbannya siapa saja. Korban korupsi sering tidak merasa dirinya adalah korban. Makin luar biasa lagi jika korban juga bertindak sebagai pelaku. "Yang paling parah adalah korban yang sekaligus pelaku itu duduk dalam Dewan Perwakilan Rakyat," ujar Ganjar.

Ciri ketiga, korban korupsi ini besar dan meluas. Korban tidak harus berada di tempat kejadian, bisa saja ada di tempat lain makin bertambah.

Simak pula:
Dishub DKI Uji Coba Penutupan Perlintasan Kereta Api Klender
Djarot Pastikan KJP Tak Bisa Ditarik Tunai hingga Desember 

Keempat, kejahatan korupsi adalah kejahatan terorganisir. Jika ada koruptor yang “bermain” sendirian itu bisa disimpulkan koruptor pemula. “Korupsi itu sifatnya sistemik, masif, dan terstruktur." kata Ganjar. Kejahatan itu dilakukan dari hulu ke hilir. “Dan, menguasai semuanya dari A sampai Z.”

Ganjar mengajak masyarakat agar tidak berdiam diri melihat kasus korupsi. "Kita harus Lihat, Lawan, dan Laporkan. 3 L. Inilah simbol perlawanan bersama KPK."

Rencananya, ILUNI akan kembali unjuk rasa pada 14 Juli 2017 di depan kantor KPK. Mereka akan mendesak KPK agar segera menangkap para tersangka kasus e-KTP .


BAYU PUTRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hasto Buka Suara soal Nasib Hak Angket di DPR: Bukan Persoalan PDIP

3 hari lalu

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menjawab kesiapan Megawati jadi saksi di MK saat ditemui media di Jakarta Pusat, Selasa, 2 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Hasto Buka Suara soal Nasib Hak Angket di DPR: Bukan Persoalan PDIP

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pengguliran hak angket terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024 bukan persoalan PDIP saja.


Komunitas Seni dan Budaya UI Ajak Kerja Sama Pendiri Lenong Rumpi

4 hari lalu

Komunitas Bakul Budaya dari FIB UI saat bertemu dengan pendiri Lenong Rumpi Harry De Fretes di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Senin 15 April 2024. Foto : Humas Bakul Budaya
Komunitas Seni dan Budaya UI Ajak Kerja Sama Pendiri Lenong Rumpi

Komunitas di bawah kelompok kerja seni dan budaya ILUNI FIB UI itu menyiapkan program kejutan untuk memajukan pariwisata Jakarta.


Politikus PKB Berharap Rekonsiliasi Politik Tak Kesampingkan Rencana Hak Angket

9 hari lalu

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR Fraksi PKB Luluk Nur Hamidah usai menemui para demonstran dari berbagai kepala desa di Indonesia yang menuntut pengesahan Revisi UU Desa sebelum Pemilu di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Januari 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Politikus PKB Berharap Rekonsiliasi Politik Tak Kesampingkan Rencana Hak Angket

Politikus PKB berharap partai politik menyadari terjadi kecurangan selama pemilu 2024. Hak angket adalah salah satu upaya untuk membongkarnya.


Soal Nasib Hak Angket, Nasdem: Kuncinya Ada pada PDIP

11 hari lalu

Massa membawa poster saat menggelar aksi unjuk rasa menuntut pengusutan dugaan kecurangan pemilu serta digulirkannya hak angket di Depan Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024. Aksi tersebut menuntut DPR RI mendukung hak angket serta pengusutan dugaan kecurangan Pilpres dan Pileg dalam Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Soal Nasib Hak Angket, Nasdem: Kuncinya Ada pada PDIP

Ketua DPP Partai Nasdem Taufik Basari mengatakan kunci digulirkannya hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024 ada pada fraksi PDIP.


Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

11 hari lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?


Ragam Pernyataan PKB, dari Klaim Akrab dengan Gerindra hingga Tak Berpengalaman Jadi Oposisi

12 hari lalu

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid sebelum menggelar rapat membahas duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat, 1 September 2023. Tempo/Eka Yudha Saputra
Ragam Pernyataan PKB, dari Klaim Akrab dengan Gerindra hingga Tak Berpengalaman Jadi Oposisi

PKB menyatakan pertemuan antara Cak Imin dan Prabowo tak perlu di ruang publik karena PKB dan Gerindra punya visi sama.


Masa Sidang DPR Berakhir, NasDem Buka Suara soal Nasib Hak Angket

12 hari lalu

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat (NasDem), Taufik Basari, ketika ditemui di kantor DPR RI, Jakarta, Kamis, 7 Maret 2024. TEMPO/Defara
Masa Sidang DPR Berakhir, NasDem Buka Suara soal Nasib Hak Angket

Partai NasDem sejak awal siap mendukung diajukannya hak angket. Namun, NasDem menilai kunci pengajuan hak angket ada di fraksi PDIP.


PKS Tetap Berkomitmen Ajukan Hak Angket, tapi Tunggu Partai Lain

12 hari lalu

Massa membawa poster saat menggelar aksi unjuk rasa menuntut pengusutan dugaan kecurangan pemilu serta digulirkannya hak angket di Depan Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024. Aksi tersebut menuntut DPR RI mendukung hak angket serta pengusutan dugaan kecurangan Pilpres dan Pileg dalam Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
PKS Tetap Berkomitmen Ajukan Hak Angket, tapi Tunggu Partai Lain

Ketua DPP PKS, Al Muzzammil Yusuf, berharap hak angket masih dapat diwujudkan pada masa persidangan DPR berikutnya.


DPR Tutup Masa Sidang, Bagaimana Nasib Pengajuan Hak Angket?

12 hari lalu

Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan pidato dalam Rapat Paripurna ke-12 Masa Persidangan III tahun 2023-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, Februari 2024. Puan sempat mengatakan,
DPR Tutup Masa Sidang, Bagaimana Nasib Pengajuan Hak Angket?

PKB menunggu kawan untuk bisa memenuhi syarat pengajuan hak angket DPR terkait dengan dugaan kecurangan Pemilu 2024.


PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

13 hari lalu

Pengunjuk rasa mendengarkan khotbah sebelum shalat Jumat di depan kompleks Parlemen, tepi Jalan S. Parman, Senayan, Jakarta, Jumat 1 Maret 2024. Massa pengunjuk rasa dari sejumlah elemen tersebut memprotes pelaksanaan Pemilu 2024 yang dinilai curang, menuntut penggantian Komisioner KPU, mendukung hak angket di DPR, dan memprotes terjadinya kenaikan harga sembako. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

Ketua DPP PKB mengatakan hak angket penting sebagai ikhtiar untuk memperbaiki kualitas demokrasi Indonesia.