TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (G20) di Hamburg, Jerman. Dalam pertemuan puncak dengan para kepala negara anggota, Jokowi mengajak untuk memerangi terorisme.
Jokowi mengatakan negara anggota G20 tidak bisa tinggal diam di tengah aksi teror yang terjadi di tingkat global. "Kita harus bersatu memerangi ancaman terorisme," kata dia dalam siaran pers yang diterima Tempo, Jumat, 7 Juli 2017. Menurut dia, pendekatan soft dan hard power masih menjadi cara yang ampuh menangkal terorisme.
Baca juga: Bikin Vlog, Jokowi Tunjukkan Keakrabannya dengan Presiden Erdogan
Dalam sambutan di KTT G20, Jokowi menyebut program deradikalisasi yang dilakukan di Indonesia diklaim mampu menurunkan keinginan para mantan teroris untuk mengulang aksinya lagi. "Senjata dan kekuatan militer tidak bisa memberantas terorisme," ucapnya.
Upaya pencegahan pun penting dilakukan. Pada kesempatan itu, Jokowi memandang perlu mengawasi aliran dana kepada jaringan kelompok radikal. Oleh sebab itu, Indonesia mengapresiasi dukungan para negara G20 terhadap proses keanggotaan Indonesia dalam The Financial Action Task Force (FATF).
Langkah pemberantasan aksi terorisme lainnya yang mesti dilakukan ialah meningkatkan teknologi informasi, penyebaran pesan kontra-naratif yang fokus pada nilai-nilai damai dan toleran. Selain itu, hal paling penting ialah menemukan solusi akibat dari ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang terjadi.
Pertemuan puncak negara-negara G20 akan berlangsung selama dua hari. Di sela-sela konferensi itu Jokowi akan menggelar pertemuan bilateral.
ADITYA BUDIMAN