TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan agenda Pansus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini terkesan menyerang lembaga antirasuah itu. Pansus Hak Angket saat ini tengah berada di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung untuk menemui para terpidana korupsi atau koruptor.
“Sekarang ini mengesankan bahwa beberapa agenda yang diselenggarakan oleh Pansus Hak Angket sepertinya agak menyudutkan Kuningan," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Juli 2017.
Baca juga: Pansus Hak Angket KPK Kunjungi Koruptor, Ini Reaksi Agus Rahardjo
Pansus Hak Angket sendiri terdiri dari tujuh fraksi termasuk Gerindra. Muzani menuturkan pihaknya berharap hak angket ini melakukan upaya-upaya untuk penguatan terhadap KPK, bukan melemahkannya.
Ia berujar partainya tegas menolak bila pansus hak angket KPK ini malah melemahkan KPK. “Pasti Gerindra tidak setuju,” ucapnya.
Selain ke Sukamiskin, dua hari lalu, Pansus Hak Angket mengunjungi kantor Badan Pemeriksa Keuangan untuk meminta laporan keuangan dan kinerja KPK dari 2006-2016. Dari pertemuan itu, Pansus Hak Angket mengantongi tiga indikasi kesalahan KPK.
Selain bertemu dengan BPK dan para terpidana korupsi, Pansus Hak Angket juga menjadwalkan untuk menggelar rapat dengar pendapat dengan pakar hukum tata negara. Selain itu akan ada pula pertemuan dengan kepolisian dan mengundang KPK.
Ketua Pansus Hak Angket, Agun Gunanjar, mengatakan tujuan hak angket ini untuk menyelidiki KPK mulai dari posisinya dalam sistem tata negara, dugaan penyalahgunaan anggaran, dugaan konflik antara penyidik dan komisioner, bagaimana operasional KPK dalam menjalankan tugaas dan fungsinya. Agun berkali-kali membantah bahwa hak angket ini bertujuan untuk melemahkan KPK.
AHMAD FAIZ