TEMPO.CO, Semarang -Badan SAR Nasional Semarang, hari ini mengevakuasi bodi helikopter Dauphin, yang jatuh di Gunung Butak, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Temanggung.
Evakuasi sesungguhnya dilakukan sejak Minggu 2 Juli 2017. tapi membutuhkan waktu lama, karena ada sejumlah hambatan. “Kami harus hati-hati. Proses pemotongan itu ada beberapa komponen yang harus dihindari,” kata Charles Barhley, Komandan evakuasi badan SAR Semarang, Kamis 6 Juli 2017.
Menurut dia, struktur body pesawat banyak yang vital. Meski demikian, dia berusaha semaksimal mungkin, agar hari ini selesai. “Jika tak selesai, dilanjutkan besok,” kata Charles.
Kendala lain yang paling berat, saat membawa puing pesawat dengan jalan kaki dua jam dari medan terakhir yang bisa dilalui mobil. Evakuator harus berjalan memanggul puing puing itu di jalan setapak dengan sudut kemiringan sekitar 90 derajat.
Saat ini, kata Charles, gearbox pesawat helikopter sudah bisa diangkat. Satu di antara instrumen pesawat itu seberat sekitar 300 kilogram, dan harus ditandu sejumlah tim SAR.
Pejabat Humas Badan SAR Semarang, Zulhawary Agustianto, menyebutkan lembaganya menegrahkan 100 orang personil untuk evakuasi itu. “Jalan miring tejal kanan kiri jurang. Kami hartus hati-hati,” kata Zulhawary Agustianto.
Menurut dia, sejumlah instrumen pesawat harus diangkut lebih dari empat orang. “Satu di antaranya gearbox, seberat sekitar 300 kilogram, diangkut delapan orang,” katanya.
EDI FAISOL