TEMPO.CO, Jakarta - Pagar Nusa, organisasi Nadlatul Ulama (NU) yang menaungi pendekar silat siap melakukan perlawanan terhadap Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). NU menilai ISIS sudah melakukan tantangan terbuka dengan surat dan kain yang menyerupai bendera ISIS di Kepolisian Kebayoran Lama Jakarta.
Ketua Umum Pagar Nusa Emha Nabil Haroen mengatakan surat ancaman yang disampaikan kepada Kepolisian Republik Indonesia, Tentara Nasional Indonesia, Detasemen 88 Anti Teror, dan Barisan Ansor Nahdlatul Ulama (Banser) telah memantik peperangan terbuka dengan Pagar Nusa. “Sudah waktunya kita turun melawan mereka,” kata Nabil Haroen kepada Tempo, Rabu 5 Juli 2017.
Baca: Ada Surat Ancaman Untuk Banser NU, Said Aqil: Kami Tidak Takut
Sebagai salah satu persiapan ini, dalam waktu dekat Pagar Nusa akan melakukan penggemblengan atau pelatihan kepada para pendekar Pagar Nusa di Kabupaten Pekalongan. Penggemblengan ini diikuti seluruh pendekar di wilayah Karesidenan Pekalongan pada 29 Juli 2017, di bawah bimbingan Dewan Khos Pagar Nusa pusat.
“Selain ilmu bela diri, para pendekar akan dibekali pengetahuan soal paham radikalisme, terorisme, dan ISIS sebagai kelompok yang harus dilawan,” kata Nabil.
Rencananya penggemblengan ini akan terus dilakukan di seluruh wilayah Indonesia dengan melibatkan para pendekar silat NU tanpa membedakan asal perguruan silat. Nabil juga mengatakan jika pengetahuan tentang faham radikalisme ini penting untuk mengantisipasi jika suatu saat ISIS berganti baju dengan organisasi lain.
Baca: Banser dan Ansor Tak Takut Ancaman ISIS
Karena itu sejak dilantik menjadi Ketua Umum Pagar Nusa, alumnus santri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri ini langsung melakukan safari kunjungan ke seluruh pengurus cabang Pagar Nusa di daerah. Dia berharap setiap pendekar akan bisa melakukan upaya perlawanan terhadap faham radikal dan terorisme yang mungkin muncul di daerah masing-masing.
Sebelumnya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Agil Siradj menyatakan tidak gentar sedikitpun atas ancaman yang disampaikan ISIS terhadap organisasi Banser. Dia bahkan menilai gerakan ISIS hanya didukung segelintir orang saja dan sangat mudah dibasmi.
HARI TRI WASONO