TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Markas Besar Kepolisian RI Inspektur Jenderal Setyo Wasisto memastikan Mulyadi, laki-laki berusia 28 tahun adalah pelaku penyerangan terhadap dua anggota Brimob di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan. Kesimpulan ini didapat setelah kepolisian memeriksa DNA pelaku.
"Sudah identik. Artinya betul pelaku adalah Mulyadi, karena dia dibandingkan dengan DNA dari kakaknya, sudah 100 persen yang bersangkutan adalah Mulyadi," kata Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu 5 Juli 2017, tentang penusukan dua anggota Brimob di Masjid Falatehan, itu.
Baca juga:
Pelaku Teror di Mabes Polri Diduga Bernama Mulyadi
Sebelumnya, polisi menemukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik Mulyadi, 28 tahun yang beralamat di Cikarang, Bekasi. Diduga kartu identitas itu milik pria yang menyerang dua anggota Brimob di Masjid Falethen, Kebayoran baru, Jakarta Selatan.
Untuk memastikan dugaan itu polisi saat ini tengah mengecek alamat yang tertulis pada KTP tersebut. Polisi juga mencari postmortem dan antimortem untuk memastikan identitas pelaku teror.
Baca pula:
Teror di Mabes Polri, Mulyadi Diduga Anggota Jaringan JAD
Teror di Mabes Polri itu terjadi saat anggota Brimob barus selesai salat Isya berjamaah di Masjid Faletehan. Pelaku yang juga ikut salat, tiba-tiba berteriak "thogut" dan "kafir" sambil mengeluarkan pisau. Dia menyerang dua korban yang paling dekat dengannya. Bukan menyerah, Mulyadi malah menyerang. Ia pun ditembak polisi.
Setyo Wasisto belum mendapatkan kabar apakah pihak keluarga akan mengambil jenazah Mulyadi atau tidak. Ia menunggu kabar keluar Mulyadi untuk pengambilan jenazah. "Tergantung keluarga nanti," ujarnya.
ARKHELAUS W.