Meski begitu, Nurruzaman menuturkan pihaknya tetap waspada. GP Ansor dan Banser akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian serta mendukung langkah polisi menindak pelaku teror. Banser pun tetap konsisten menolak paham khilafah islamiyah atau daulah islamiyah. Bagi Ansor dan Banser, NKRI dan Pancasila sudah final dan tidak perlu diperdebatkan lagi.
Baca juga:
Mapolsek Kebayoran Lama Diteror, Ada Bendera ISIS dan Ancaman
Banser GP Ansor Gelar Kirab Kebangsaan
Menurut Nurruzaman, sudah menjadi risiko Ansor untuk memperjuangkan NKRI. “Bagi kami, apabila kami mati dalam mempertahankan NKRI, kami mati dalam keadaan syahid,” ujarnya.
Dalam kasus ini, selain memasang bendera ISIS di kantor Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, kelompok tersebut juga menuliskan pesan bernada ancaman di atas kertas karton berwarna kuning. Ancaman itu ditujukan pula kepada Ansor dan Banser, selain polisi, TNI, dan Densus 88 Antiteror.
Baca pula:
GP Anshor Bandung Sebut Hizbut Tahrir Hendak Mengganti Pancasila
Menurut Nurruzaman, pihaknya dijadikan target lantaran menolak khilafah islamiyah atau daulah islamiyah. Sehingga ISIS, kata dia, menilai Ansor dan Banser murtad serta wajib diperangi.
Namun Nurruzaman justru mempertanyakan ancaman yang ditujukan kepada pihaknya, GP Ansor dan Banser. Sebab, sebenarnya siapa pun yang menolak khilafah islamiyah atau daulah islamiyah adalah murtad menurut ISIS. “Yang menolak khilafah adalah mayoritas masyarakat Indonesia. Jadi mayoritas penduduk Indonesia murtad, kafir, dong. Bagaimana bisa begitu,” ucapnya.
Nurruzaman menduga kejadian di Polsek Kebayoran Lama bukan tindakan yang dilakukan ISIS, tapi kelompok lain yang sengaja mencari momentum untuk menyerang polisi. Sebab, apabila itu tindakan ISIS, pasti Polsek sudah diserang. “Mungkin saja simpatisan ISIS atau bisa juga kelompok lain yang sengaja memperkeruh keadaan setelah akhir-akhir ini terjadi penyerangan kepada aparat kepolisian,” tuturnya.
DANANG FIRMANTO
Video Terkait:
Beredar Video ISIS Akan Serang Indonesia dan Malaysia