TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto meminta masyarakat menghidupkan sistem keamanan lingkungan (siskamling) untuk mengantisipasi gerakan terorisme. Menurut dia, masyarakat adalah agen yang paling dekat untuk deteksi dini teror.
"Masyarakat merupakan agen untuk mengamati perilaku para terorisme yang bergerak sendiri," katanya di Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Selasa, 4 Juli 2017.
Baca: Wiranto: Revisi UU Terorisme Untuk Mencegah Teroris 'Lone Wolf'
Ia menjelaskan, terorisme adalah gerakan tersembunyi dan tidak terekspos. Pelakunya, kata dia, berbaur dengan masyarakat setempat. "Perilaku para teroris itu khusus, tidak seperti rakyat biasa, merakit bom, datangnya malam-malam, dan pertemuannya mencurigakan," ujarnya.
Wiranto beranggapan masyarakat yang paling mengetahui jika ada perilaku orang yang baru datang dari daerah lain, yang mencurigakan. Artinya, kata dia, pendeteksian dini terhadap gerakan teror harus muncul dari masyarakat. "Sudah ada Menteri Dalam Negeri untuk menggalakkan kembali siskamling," ucapnya.
Siskamling, menurut Wiranto, diorganisasi aparat keamanan kepolisian atau TNI di daerah. Tujuannya, untuk mengawasi lingkungan dari perilaku masyarakat yang tidak wajar dan terindikasi sebagai teror. "Ini sangat boleh jadi merupakan orang yang bergerak dalam rangka melaksanakan aksi teror. Itu penting sekali karena wilayah kita kan sangat luas," tuturnya.
Baca juga: Isu ISIS dari Marawi, Wiranto Membantah Sulawesi Utara Siaga Satu
Wiranto menyampaikan hal tersebut sebagai respons atas teror terhadap kepolisian dalam sepekan ini. Sebelumnya, peristiwa teror terjadi di Polda Sumatera Utara pada 25 Juni 2017. Serangan yang terjadi pada dinihari itu menewaskan anggota pelayanan Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Ajun Inspektur Satu Martua Sigalingging.
Kurang dari sepekan setelah teror di Polda Sumatera Utara, aksi teror terhadap polisi kembali terjadi. Dua anggota Brimob ditusuk seorang pria yang diduga bernama Mulyadi, 28 tahun, di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan, Jumat, 30 Juni 2017. Kepolisian menembak pelaku penusukan tersebut ketika mencoba lari.
Wiranto pun memerintahkan Badan Intelijen Negara, Kepolisian RI, dan Kementerian Dalam Negeri memperkuat antisipasi penanganan terorisme. Bahkan ia menyatakan bakal membuat peraturan soal siskamling. "Saya tekankan kepada Kapolri, Mendagri, dan BIN untuk penguatan terhadap aksi-aksi terorisme," ujarnya.
ARKHELAUS W.