TEMPO.CO, Dompu - Dipicu masalah taruhan balap liar, Mahmudi, 27 tahun, warga Dusun Wawobaka, Desa Bakajaya, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, tega menghabisi nyawa Firdaus, 25 tahun, Sabtu dini hari, 1 Juli 2017. Korban adalah seorang petani warga Dusun Mpuri, Desa Bakajaya.
Menurut Kepala Kepolisian Resor Dompu Ajun Komisaris Besar Jon Wesly Arianto kasus pembunuhan itu berawal dari balapan liar sepeda motor. Saat itu korban dan pelaku terlibat adu mulut terkait masalah uang taruhan yang menyebabkan keduanya saling dorong.
Baca: Balapan Liar di Makassar Tewaskan 2 Remaja
Setelah saling dorong, kata Jon, pelaku sempat menghindar. Namun beberapa saat kemudian Mahmudi balik lagi dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Bison dan mendekati korban. Pelaku langsung membacok leher korban sebanyak satu kali menggunakan sebilah parang.
Akibatnya korban mengalami luka parah dan dilarikan ke rumah sakit umum terdekat. Namun, pada saat dilakukan tindakan medis, nyawa Firdaus tidak bisa diselamatkan. "Ajal menjemput ketika korban ditangani secara medis," ujar Kapolres.
Simak: Polisi Amankan 6 Motor Dalam Aksi Balap Liar di Alam Sutera
Atas kejadian tersebut keluarga korban yang bernama Usman telah melaporkan peristiwa itu ke Kepolisian Sektor Woja dengan Laporan Polisi : LP/135/ VII/ 2017/ NTB /POLRES DOMPU/POLSEK WOJA, Tanggal 1 Juli 2017.
Jon berujar pelaku masih dikejar polisi. Untuk mengantisipasi aksi balas dendam keluarga korban, pasukan bersenjata lengkap telah disiagakan di dua dusun tersebut.
Selentingan yang beredar, keluarga korban akan balas dendam setelah pemakaman Firdaus. "Pihak keluarga dan kerabat korban menurut informasi mengatakan akan melakukan aksi balas dendam, tapi kami akan antisipasi rencana itu," kata Jon.
Lihat: Judi Balap Liar, 47 Orang Ditangkap di Kembangan
Jon menghimbau kepada masyarakat, terutama keluarga korban, agar tidak main hakim sendiri karena justru melanggar hukum. "Kami sedang bekerja dan akan menuntaskan kasus (pembunuhan) itu," tegas dia.
Orang tua pelaku saat ini sudah mengamankan diri di markas Polres Dompu untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Pasalnya, Dusun Wawobaka dan Dusun Mpuri di Kabupaten Dompu ini sering bertikai.
AKHYAR M. NUR