TEMPO.CO, Jakarta - Dalam serangan teror di lingkungan Mabes Polri, polisi menemukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik Mulyadi, 28 tahun. Diduga kartu identitas itu milik pria yang menyerang dua anggota Brimob di Masjid Falethen, Kebayoran baru, Jakarta Selatan. "Dalam kartu identitasnya tertulis alamat Cikarang, Bekasi," kata Kepala Divisi Hubungan Mayarakat Polri Inspektur Jederal Setyo Wasisto Jumat, 30 Juni 2017.
Untuk memastikan dugaan itu polisi saat ini tengah mengecek alamat yang tertulis pada KTP tersebut. Polisi juga berencana mencari data postmortem dan antimortem untuk memastikan identitas pelaku teror.
Setyo menuturkan, dua anggota Brimob yang menjadi korban itu tengah menjalankan tugas pengamanan Lebaran. Mereka tidur di tenda-tenda yang didirikan di lapangan Bhayangkara Mabes Polri.
Teror di Mabes Polri itu terjadi saat anggota Brimob barus selesai salat Isya berjamaah di Masjid Faletehan. Pelaku yang juga ikut salat, tiba-tiba berteriak "thogut" dan "kafir" sambil mengeluarkan pisau. Dia menyerang dua korban yang paling dekat dengannya. "Yang dibilang kafir anggota brimob, sambil teriak dia nyerang," kata Setyo.
Pelaku kemudian lari sejauh dua ratus meter ke arah terminal Blok M. “Tapi dia balik lagi,” kata Setyo. Saat itulah polisi melepas tembakan peringatan dan meminta pelaku menyerah. Bukannya membuang pisau pelaku justru berusaha menyerang polisi sambil berteriak "thogut" dan "kafir". Polisi akhirnya mengarakan tembakan ke tubuh pria itu.
Jenazah pelaku teror saat ini sudah berada di Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk diotopsi. Sedangkan dua anggota brimob yang menjadi korban dibawa ke RS Pusat Pertamina, Kebayoran Baru. “Satu korban luka dibawah kuping, satu lagi di leher,” kata Setyo.
INGE KLARA SAFITRI
Video Terkait:
Aksi Teror di Mabes Polri, 2 Anggota Brimob Ditusuk usai Salat Isya