TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat ke-44, Barack Hussein Obama, telah menyelesaikan lawatannya di Yogyakarta selama 28-30 Juni 2017. Selama di Yogyakarta, rombongan Obama, termasuk pengawalnya dari secret service, menginap di Hotel Tentrem, Jalan A.M. Sangaji.
Obama menginap selama tiga hari dua malam di hotel tersebut. Lalu, berapa tarif menginap Obama dan rombongannya di Hotel Tentrem itu?
Saat ditemui setelah mengantar Obama check-out, General Manager Hotel Tentrem Mey Nurnaningsih mengatakan presiden negara adidaya dua periode itu mem-blocking lantai delapan tempat kamar Presidential Suite berada. Tarif kamar itu Rp 30 juta per malam.
Baca: Makan Malam di Yogyakarta, Keluarga Obama Ogah Layanan VVIP
Total kamar yang dipesan rombongan Obama sebanyak 15 kamar. Kamar-kamar itu terutama untuk para pengawalnya yang setiap hari berjaga selama 24 jam bergiliran.
"Tarif semuanya saya kira tak sampai Rp 500 juta, termasuk makan dan keperluan lain yang disediakan hotel," ujarnya Jumat, 30 Juni 2017.
Kamar Presidential Suite Obama memiliki fasilitas tempat tidur, luas kamar 273 meter persegi, dilengkapi ruang makan, meja kerja, jacuzzi pribadi, dan balkon besar menghadap Gunung Merapi.
Simak: Detik-detik sebelum Obama Tinggalkan Hotel Tentrem Yogyakarta
Kunjungan Obama bertepatan dengan musim high season atau musim wisata. "Kamar hotel sebanyak 240 unit juga pas penuh semua," ucapnya.
Mey menuturkan, selama berada di Hotel Tentrem, Obama dan rombongannya dua kali makan di restoran hotel. Pihak hotel setiap hari menyediakan sedikitnya 150 porsi makanan di kantin hotel untuk para pengawal dan pihak pengamanan yang terlibat mengamankan Obama dan keluarga.
Lihat: Selama di Jakarta Obama Dikawal 4.000 Personel
Sebelum bertolak ke Jakarta pada Jumat, 30 Juni 2017, Obama juga sempat meminta pihak hotel nanggap wayang kulit di executive lounge hotel tersebut. Wayang kulit dengan lakon Aji Narantaka itu dimainkan dalang Agustinus Sardjono dan melibatkan personel lengkap sebanyak 20 pemain.
Pertunjukan wayang kulit itu pun ditampilkan dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris, oleh penerjemah. "Kami datangkan kelompok wayang kulit dari sekitar Yogyakarta untuk tampil," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO