TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menilai media sosial punya kekuatan besar dalam mempengaruhi kehidupan masyarakat. Karena itu, dia berharap para penggiat media sosial menumbuhkan semangat optimisme bangsa dalam menghadapi persaingan dengan bangsa lain.
"Saya tahu saudara-saudara adalah kekuatan dan potensi untuk memberikan sebuah wawasan tentang ke depan. Saudara-saudara banyak mempengaruhi di media sosial," katanya dalam siaran pers Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Jumat, 23 Juni 2017.
Jokowi mengatakan hal itu saat bertemu dengan puluhan penggiat media sosial di Istana Negara, kemarin. Kepada mereka, Jokowi mengatakan media sosial saat ini bahkan menjadi salah satu acuan media arus utama (mainstream) dalam membangun opini publik. Dia mencontohkan trending topic di Twitter pada Rabu lalu saat hari ulang tahunnya.
Baca: 5 Pemilik Akun Twitter dengan Pengikut Terbanyak di Dunia
"Kita tahu bahwa hal yang trending topic di media sosial pasti langsung diikuti media mainstream. Begitu trending topic ulang tahun Jokowi, langsung TV keluar semua," katanya, kemudian disambut tepuk tangan. Karena itu, Presiden berharap para penggiat media sosial berani keluar dari peperangan negatif (tweet war), yang sekarang ini marak terjadi di media sosial, untuk menggaungkan semangat optimisme dan kompetisi para pemuda Indonesia lewat media sosial.
Dia meminta masyarakat, khususnya penggiat media sosial, tidak terjebak dengan hal-hal negatif yang membawa pada pesimisme. Melihat sumber daya manusia anak muda Indonesia, Jokowi mengaku sangat optimistis Indonesia bisa memenangi kompetisi dengan bangsa lain. Apalagi potensi dan kekuatan sumber daya manusia yang dimiliki bangsa Indonesia tidak kalah dibandingkan dengan negara lain.
Baca: Facebook Perketat Penyebaran Konten Terorisme
"Saya ketemu anak-anak muda itu pintar-pintar semuanya, seperti saudara-saudara yang hadir di sini, pintar-pintar semuanya," ucapnya. Dia juga menekankan para penggiat memiliki potensi untuk memberikan pengaruh positif di media sosial.
AMIRULLAH SUHADA