TEMPO.CO, Bandar Lampung - Sejumlah pemudik, saat tiba di Bandarlampung, Jumat 23 Juni 2017, mengeluhkan ulah para awak bus dan angkutan umum lain termasuk awak mobil angkutan antarjemput (travel) memaksa penumpang di Terminal Pelabuhan Bakauheni Lampung, meskipun aparat keamanan berada di sekitar mereka.
"Jengkel juga, di dekat petugas keamanan saja mereka leluasa berbuat seperti itu," kata Lili, salah satu perempuan pemudik yang turun di Terminal Bakauheni dari Pelabuhan Merak, Banten.
Keluhan serupa diungkapkan beberapa pemudik khususnya kaum perempuan yang hendak melanjutkan perjalanan dari Bakauheni ke Terminal Induk Rajabasa, Bandarlampung maupun tempat lain.
Baca: Mudik H-3 Lebaran, Tiga Kecelakaan Warnai Tol Brebes - Batang
Pemandangan awak bus dan angkutan umum serta travel termasuk pengemudi ojek memaksa penumpang itu, terlihat di sekitar Terminal Pelabuhan Bakauheni.
Baca Juga:
Setiap kali para penumpang kapal turun dan memasuki area sekitar terminal itu, para awak angkutan umum tersebut langsung berebutan mendekati calon penumpang. Tak hanya kaum perempuan, pemudik laki-laki dewasa bahkan pemudik yang berseragam militer pun didekati para awak angkutan umum itu. Mereka tak sungkan memaksa penumpang naik ke kendaraan mereka, selain dengan menarik-narik calon penumpang, juga mengambil dan membawa barang bawaan mereka.
Beberapa kali sempat terjadi saling tarik antarawak angkutan umum berbeda, dan nyaris terjadi perselisihan memperebutkan penumpang itu. Namun karena petugas kepolisian dan aparat TNI berseragam selalu berjaga di sekitar Terminal Bakauheni, pertikaian antarawak angkutan umum itu tidak sampai terjadi.
Baca: Jika Pantura Macet, Jalur Tengah Jadi Jalur Alternatif Pemudik
Selain mengeluhkan ulah awak angkutan umum memaksa penumpang itu, sejumlah pemudik asal Pulau Jawa yang hendak berlebaran di Lampung juga mengeluhkan pelayanan dan kondisi angkutan umum yang kurang memadai.
Mereka mengeluhkan ulah awak bus yang menambah kursi cadangan dan memadatkan penumpang di dalam bus hingga berdesak-desakan, bahkan beberapa penumpang terpaksa berdiri karena tak mendapatkan tempat duduk lagi.
Tak hanya itu, penumpang bus itu mengeluhkan pula adanya bus berpendingin ruangan (AC), namun setelah naik ke atas bus dan duduk di dalamnya ternyata AC rusak dan tidak berfungsi, sehingga sepanjang perjalanan ke Terminal Induk Rajabasa, Bandarlampung sekitar dua jam lebih harus mengalami kepanasan.
ANTARA