TEMPO.CO, Mataram-Setelah dua hari meninggalkan rumahnya, Muhammad Al Azis Musfa, pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Mataram, akhirnya ditemukan aparat kepolisian di sebuah masjid di Gunung Sari, Lombok Barat, Rabu, 21 Juni 2017.
Kapolres Mataram Ajun Komisaris Besar Muhammad mengatakan, Azis ditemukan setelah polisi menerima laporan dari warga setempat. Aziz kemudian dijemput dan diamankan ke Mapolres Mataram untuk dilakukan pemeriksaan.
Baca: Pergi dari Rumah, Pelajar di Mataram Meninggalkan 'Surat Jihad'
Dari hasil pemeriksaan sementara, kata Muhammad, belum ada tanda-tanda tindakan Azis mengarah ke radikalisme meskipun dalam surat pamitannya dia menyebut akan berjihad. "Jihad yang dia maksud adalah memerangi narkoba dan kawan-kawannya yang suka berantem, hanya sebatas itu," kata Muhammad.
Terkait dengan status di akun medsos Azis yang memposting cara merakit bom, Muhammad mengatakan bom yang dimaksud adalah bom asap untuk membubarkan rekan-rekannya yang berkelahi.
Baca: Upaya Ryamizard Antisipasi Kelompok Radikal ISIS di Asia Tenggara
Menurut rencana, setelah pemeriksaan, Azis akan dikembalikan ke kedua orang tuanya. Namun sebelumnya aparat akan mendatangkan psikolog untuk membantu orang tua menangani Azis. "Dia cedas, tidak ada orang-orang yang mempengaruhi dia. Cuma sering buka-buka di Internet, termasuk cara merakit bom," kata Muhammad.
Ibu Azis, Ayu Anggraini, 46 tahun, gembira anaknya yang sempat dua hari meninggalkan rumah akhirnya ditemukan. "Alhamdulillah, terimakasih, " ujar Ayu.
Azis yang merupakan anak sulung dari tiga bersaudara, dilaporkan meninggalkan rumah sejak Senin, 19 Juni 2017. Sebelum meninggalkan rumah Azis menitipkan sepucuk surat yang menyatakan keinginannya untuk berjihad.
Simak: 50 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Tolak Paham Radikal
"Azis ingin bejihad sementara tujuannya untuk menggantikan kesalahan saya yang berlebihan yang besar ini baik kesalahan di rumah & di sekolah," tulis Azis dalam suratnya.
Dalam suratnya Azis juga menyebutkan bahwa tindakannya itu adalah hasil dari ceramah, bahwa jika seseorang terlalu sering melakukan kesalahan, maka orang itu harus kabur semi sengaja atau berjihad.
ABDUL LATIEF APRIAMAN