TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membentuk tim untuk menyelidiki kasus penyerangan terhadap penyidik utama, Novel Baswedan. “Kami tawarkan kepada KPK untuk membentuk tim dan bisa backup atau menempel tim Polri,” katanya di gedung KPK, Senin, 19 Juni 2017.
Tito Karnavian bertemu dengan pimpinan KPK, kemarin. Menurut dia, timnya akan terbuka kepada komisi antirasuah itu untuk menghindari adanya kecurigaan terhadap kepolisian. Terutama, kata Tito, setelah Novel menyebut adanya dugaan keterlibatan seorang jenderal polisi dalam penyerangan yang dialaminya pada Selasa subuh, 11 April lalu. “Bagi kepolisian, ini tidak nyaman, dan tidak ingin ada kecurigaan. Alangkah baiknya kita lebih terbuka dengan cara tim KPK menempel,” ujarnya.
Baca juga:
69 Hari Kasus Novel Baswedan, Tito: Ada Bukti Jenderal Terlibat?
Bahas Kasus Novel Baswedan, Kapolri akan Temui KPK Siang Ini
Menurut Tito, KPK bisa terlibat dalam proses penyelidikan, misalnya mengecek alibi dan mengkonfrontasi orang-orang yang dicurigai dengan keterangan saksi, serta bekerja sama di bidang teknologi informasi. "Prinsip kepolisian ingin kasus ini terungkap secepat mungkin," ucapnya.
Sebelumnya, sejumlah koalisi masyarakat meminta dan mendorong Presiden membentuk tim pencari fakta yang bekerja independen guna mengungkap kasus penyerangan terhadap Novel. Hingga lebih dari dua bulan sejak kasus ini terjadi, dua orang tak dikenal yang menyiramkan air keras ke wajah Novel belum juga tertangkap.
Menanggapi tawaran Tito Karnavian, Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan akan mengevaluasi lebih dulu secara internal mengenai bantuan dan dukungan yang bisa diberikan KPK untuk mengungkap teror terhadap Novel. "Sebagaimana Anda ketahui, kami kan penyelidik dan penyidik kasus korupsi, bukan pidana umum," tuturnya.
FRISKI RIANA | EGI ADYATAMA | NINIS CHAIRUNNISA