TEMPO.CO, Malang - Kepala Kesatuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Malang, Ajun Komisaris Heru Dwi Purnomo menyebutkan pihaknya kini memburu komplotan maling yang mencuri toko emas di Pasar Terpadu Dinoyo Kamis dini hari, 15 Juni 2017. Komplotan berhasil menggasak perhiasan emas seberat sekitar 2,5 kilogram.
Penyidik polisi telah meminta keterangan lima saksi terdiri dari petugas keamanan pasar dan karyawan toko. "Kasus ini terus kami dalami," katanya. Polisi menyita brankas penyimpanan emas dan tabung gas elpiji sebagai barang bukti. Selain itu juga tengah memeriksa kamera pengawas yang terpasang di dalam pasar.
Baca : Polisi Tembak Dua Komplotan Pelaku Pencuri Emas
Pada Kamis dini hari, 15 Juni 2017, Toko emas Barokah di Pasar Terpadu Dinoyo Kota Malang, Jawa Timur dibobol maling. Total berbagai jenis perhiasan emas seberat 2,5 kilogram ludes digondol maling. Kerugian mencapai sekitar Rp 1,2 miliar. Pemilik toko emas diketahui saat membuka toko.
"Saya tahu pukul 08.00 WIB, gembok kok sudah berganti," kata pemilik toko, Nur Khusaini, Kamis 15 Juni 2017 dengan nada lemas. Setelah dibuka paksa, diketahui brankas penyimpanan telah terbuka. Emas itu merupakan stok emas selama lebaran.
Pelaku diduga menggunakan mesin las, dengan menjebol pintu toko. Selain itu mesin las digunakan untuk membobol brankas. Di lokasi ditemukan sebuah tabung gas elpiji tiga kilogram yang tergeletak. Tabung gas diduga digunakan untuk mengelas pintu dan brankas.
Simak pula : Melawan, Residivis Pencurian Ini Ditembak Polisi Tolitoli
Diduga pelaku lebih dari satu orang. Korban menyayangkan sistem keamanan pasar yang lemah sehingga kebobolan toko emas. "Baru dua bulan pindah, kok kecurian," kata Nur Khusaini lagi.
Lebih jauh pihak polisi memperingatkan pemilik toko emas dan perbankan untuk waspada pencurian dan menjaga keamanan toko selama menjelang lebaran. Polisi juga akan menyediakan pengawalan bagi warga masyarakat yang membutuhkan.
EKO WIDIANTO