INFO JABAR - Forum Koordinasi Pengendalian Inflasi (FKPI) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Jawa Barat mengembangkan Portal Informasi Harga Pangan (Priangan) sebagai salah satu alat pengendalian inflasi. "Kalau ada ketimpangan harga, kita bisa ambil tindakan segera," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam acara Kick-Off Early Warning System (EWS) dalam Portal Informasi Harga Pangan di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Rabu, 14 Juni 201.
Aher, sapaan Ahmad Heryawan, menegaskan sistem tersebut sangat bermanfaat, terutama untuk memantau kestabilan harga kebutuhan pokok di pasaran. Menurutnya, transparansi harga bahan pangan memang dibutuhkan agar terjadi convergence harga yang akan mengurangi potensi gejolak perekonomian di daerah.
Baca Juga:
Portal yang diperkaya dengan fitur EWS)ini diharapkan bisa meminimalisasi kendala asymmetric information sehingga dapat tercipta kestabilan harga. “Dengan sistem-sistem elektronik seperti sekarang, permainan mafia-mafia bisa diminimalisasi," ujarnya.
Dia mengimbau seluruh stakeholder meningkatkan kerja sama antardaerah dalam mengatasi keterbatasan stok pangan, baik internal Jawa Barat maupun antarprovinsi. Ia juga meminta pihak terkait aktif melakukan monitoring harga pangan secara harian. "Aktif dalam pengembangan operasional e-Priangan di wilayah masing-masing sebagai operasi pasar virtual yang sifatnya tidak insidental," ucapnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Wiwiek Sisto Widayat mengatakan fitur EWS Priangan menjadi salah satu alat pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait dengan kestabilan harga dan ketersediaan pangan. "Tonggak awal fitur EWS berasal dari Kementerian Perdagangan saat menggagas perangkat pemantauan harga komoditas pangan strategis yang disebut Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok atau SP2KP," tuturnya.
Baca Juga:
Sebagai langkah awal, Wiwiek menjelaskan, EWS akan memantau pergerakan harga 10 komoditas pangan strategis (beras, bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, daging sapi, gula pasir, dan minyak goreng) berdasarkan harga harian di tujuh kota sampel IHK di Jawa Barat, yakni Bandung, Bogor, Depok, Bekasi, Sukabumi, Tasikmalaya, dan Cirebon. "Jika kenaikan harga mencapai di atas 20 persen, seluruh pimpinan daerah, dipimpin Bapak Gubernur, dapat melakukan koordinasi terkait aksi nyata untuk menanggulangi kenaikan harga," katanya. (*)