INFO JABAR – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengtakan, secara umum laporan hasil pemeriksaan keuangan Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2016 tidak ada persoalan. “Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan( BPKP) sudah mengatakan clear. Kemudian ketika masuk BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) didetailkan dan diteliti lebih lanjut,” katanya usai menerima Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran (TA) 2016 Pemprov Jabar dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI di Gedung DPRD Jabar, Bandung, Senin , 12 Juni 2017.
Gubernur menjelaskan, proses pembuatan laporan keuangan pelaksanaan PON cukup lama karena harus melibatkan semua pihak yang ambil bagian. “Ada unsur Non-PNS di situ. Non-PNS itu profesional, tapi untuk laporan keuangan kurang profesional karena dia tidak terbiasa dengan laporan keuangan versi pemerintah,” katanya.
Baca Juga:
Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan, mengakui ada kendala dalam penyusunan laporan keuangan PON namun bisa diatasi. “Yang penting PON-nya berjalan dengan bagus. Dalam urusan keuangan ada sedikit gap, tapi gap tersebut berhasil kita selesaikan,” ujarnya.
Menurut Aher, PON 2016 menyisakan ‘PR” yaitu pencatatan peruntukkan barang atau aset daerah yang dibeli untuk keperluan PON. Aset tersebut saat ini dikumpulkan untuk didistribusikan kepada pihak yang membutuhkan. “Kita sedang berkoordinasi dengan para pihak. Bisa nanti digunakan oleh Disorda (Dinas Olahraga dan Pemuda) untuk latihan anak-anak didik. Bisa juga diberikan ke cabor (cabang olahraga),” katanya. (*)
Baca Juga: