TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu tak berniat menerapkan program Bela Negara kepada anggota organisasi masyarakat yang anti terhadap dasar negara Pancasila. Ryamizard justru meminta pihak-pihak menentang Pancasila segera angkat kaki dari Indonesia.
"Tak usah pakai Bela Negara, negara ini Pancasila. Kalau tak mau Pancasila cari negara lain," ujarnya saat ditemui di Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat, Senin, 12 Juni 2017.
Baca Juga:
Baca: Ormas Anti-Pancasila, Menteri Ryamizard: Cari Negara Lain Saja
Menurut Ryamizard ormas yang beraktivitas di Indonesia sewajarnya menerima Pancasila sebagai pedoman. "Gampang saja. Kalau mau (ikut) negara ini pakai Pancasila, kalau tak mau ya keluar saja," ujarnya.
Pemerintah mulai gencar menangani ormas anti-Pancasila. Sikap itu terlihat lewat upaya membubarkan Hizbut Tahrir Indonsia (HTI) yang ideologinya dinilai berseberangan dengan Pancasila karena mengusung isu khilafah Islamiyah.
Simak: Alokasi di Polhukam, Wiranto: Rp 6 M Tangani Ormas Anti Pancasila
Menkopolhukam Wiranto bahkan mengusulkan tambahan anggaran hingga Rp 6 miliar untuk memperlancar penanganan ormas anti Pancasila. Usulan itu disampaikan Wiranto saat mengikuti rapat kerja di Badan Anggaran DPR pada 8 Juni lalu.
Dana itu, menurut dia, sesuai dengan perintah Presiden untuk menindak tegas ormas penentang Pancasila. “Ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo,” kata Wiranto.
YOHANES PASKALIS